User Rating: 4 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Inactive
 

Article Index

1.  Pendahuluan

Ketika Paus Yohanes XXIII mengundang Konsili Vatikan II untuk bersidang, beliau juga sekaligus mengajak seluruh umat Katolik untuk berdoa, supaya Roh Kudus membarui Gereja. "Perbarui ya Tuhan, dalam masa kami ini, keajaiban-keajaiban-Mu seperti suatu Pentakosta Baru". Tuhan mendengarkan doa itu sehingga sesudah Konsili Vatikan II, di samping gejala-gejala yang memprihatinkan, kita jumpai banyak tanda-tanda yang membawa pengharapan, yakni timbulnya kelompok-kelompok pembaruan yang membawa kesegaran baru untuk kehidupan Gereja. Di antara kelompok-kelompok tersebut yang terpenting dan yang punya jangkauan universal ialah apa yang disebut Pembaruan Hidup dalam Roh, yang telah mengubah hidup puluhan juta orang bahkan ratusan juta orang beriman. Di beberapa negara bersama dengan pembaruan tersebut muncul pula komunitas-komunitas kristiani baru, baik religius maupun awam yang menunjukkan vitalitas yang amat besar. Semua kelompok tadi secara eksplisit mengakui peranan Roh Kudus yang mengubah segalanya itu.  Dalam konteks itulah Paus Paulus VI berkata kepada para Kardinal, bahwa suatu musim semi telah mulai tampak dalam Gereja, karena pada masa pontifikatnya krisis Gereja begitu terasa kedahsyatannya.

Paus Paulus VI pulalah yang mengatakan bahwa dalam Imbauan Apostolik tentang evangelisasi, yaitu Evangelii Nuntiandi, teknik-teknik evangelisasi memang amat perlu, namun teknik-teknik yang paling canggih sekalipun tidak ada gunanya tanpa kuasa Roh Kudus. Demikian pula Beato Paus Yohanes Paulus II dalam pelbagai kesempatan menekankan pentingnya dan mutlaknya peranan Roh Kudus dalam kehidupan Gereja dan orang beriman. Dalam Surat Apostoliknya untuk menyambut kedatangan milenium ketiga, yakni Tertio Millenio Adveniente, sebagai persiapan untuk merayakan Hari Ulang Tahun Tuhan Yesus yang ke 2000, Paus mengajak kita mempersiapkan diri merenungkan dan menghayati misteri Allah Tritunggal Mahakudus secara khusus. Tahun 1997 dibaktikan untuk Yesus Kristus, tahun 1998 adalah tahun Roh Kudus dan tahun 1999 adalah tahun Allah Bapa, sedangkan tahun 2000 adalah perayaan yubileum itu sendiri.

Dalam tahun 1997 Roh Kudus juga menggerakkan Paus untuk menggelarkan Santa Teresia dari Kanak-kanak Yesus menjadi Pujangga Gereja, sebagai Doktor Cinta Kasih, pada tanggal 19 Oktober 1997 yang lalu. Padahal Roh Kudus adalah Sang Cinta Kasih Ilahi itu sendiri. Karenanya pesan Santa Teresia dari Kanak-kanak Yesus amat aktual sekali bagi kita, karena penghayatan imannya dengan jelas menunjukkan karya Roh Kudus yang istimewa sekali.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting