User Rating: 4 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Inactive
 

Article Index

Kemudian, dari sekian banyaknya saksi yang mengalami Yesus sendiri-yang hidupnya berubah karena percaya kepada Yesus-kita dapat sungguh mengakui Yesus telah bangkit.

Apa manfaatnya bagi kita kalau Yesus bangkit? Justru inilah kunci dari semua tadi. Mengapa? Apa akibatnya? Seperti dikatakan dalam Injil Yohanes “semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yoh 1:12). Anda semua yang percaya kepada Dia diberi kuasa menjadi anak-anak Allah karena iman akan Yesus Kristus. Maka, dalam Injil Yohanes juga dikatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16). Inilah taruhannya: hidup yang kekal. “Saya percaya kepada Yesus” itu tidak sekedar percaya karena saya percaya atau tidak percaya, tetapi taruhannya besar sekali, yakni hidup yang kekal. Jika saya percaya, maka saya akan memiliki hidup yang kekal. Percaya juga berarti hidup menurut/sesuai kepercayaan kita itu.

Kemudian, Yesus yang bangkit ini naik ke surga, kembali kepada Bapa, dan dari situ Ia mengutus Roh Kudus-yang kemudian kita rayakan pada hari Pentakosta. Apa yang dilakukan Yesus tadi dengan sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, pencurahan Roh Kudus, rahmat yang diperoleh, pengampunan dosa merupakan awal dari sesuatu yang lebih besar, yaitu dari hidup kekal. Hidup kekal menjadi milik kita, menjadi milik Anda karena Anda percaya. Itulah yang memberi harapan dan arti bagi kita.

Oleh karena itu, seperti dikatakan dalam Injil, Yesus menerima kepenuhan kasih karunia dan rahmat, penuh dengan kebenaran. Yesus sebagai manusia dikatakan menerima seluruh kepenuhan Allah:

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. [‘...] Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus” (Yoh 1:14.16).

Kita tahu bahwa Yesus itu Allah dan juga manusia. Dia seratus persen Allah dan seratus persen manusia. Jadi, Yesus bukan hanya manusia dan bukan hanya Allah. Oleh karena itu, dahulu Adam tidak taat kepada Allah, sekarang Yesus sebagai manusia mewakili seluruh umat manusia, taat-bahkan taat sampai mati-dan karena itu dibangkitkan. Maka, Ia menerima kepenuhan rahmat itu dan dari kepenuhan-Nya itu kita semua-Anda dan saya-menerima kasih karunia demi kasih karunia, dengan percaya kepada Yesus.

Percaya itu berarti apa? Menerima Dia sebagai Tuhan kita, memasuki suatu hubungan yang pribadi dengan Tuhan. Melalui hubungan yang pribadi ini kita akan menerima kasih karunia demi kasih karunia, kita menerima hidup yang kekal, yaitu apabila kita menerima Kristus tadi, hidup kekal sudah mulai di dunia ini, walaupun belum penuh, namun sungguh-sungguh nyata.

Itulah yang membuat orang-orang berani meninggalkan segala sesuatu demi Yesus. Pada zaman dahulu banyak sekali orang-orang terkemuka, misalnya bangsawan-bangsawan, juga anak raja, dan sebagainya, meninggalkan semuanya untuk mengikuti Yesus, bahkan ada yang menjadi suster, imam, biarawan-biarawati. Mereka meninggalkan kedudukan dan pangkat mereka sebagai bangsawan yang begitu tinggi dalam masyarakat dan mau hidup sederhana sebagai biarawan dan biarawati.

Beberapa tahun yang lalu di Australia ada seorang wanita muda terpilih sebagai Miss Australia. Tentunya, kalau terpilih sebagai Miss Australia itu cantik sekali, disanjung-sanjung, dan lain sebagainya. Namun, beberapa waktu kemudian terjadi sesuatu yang heboh dan mengejutkan. Karena apa? Tiba-tiba terdengar berita bahwa (entah mengapa) Miss Australia itu masuk biara suster Karmelites (yang boleh dikata suster-susternya “tidak pernah keluar”). Timbul macam-macam reaksi dan pertanyaan, “Kenapa? Kenapa?” Padahal, sebagai Miss Australia, tentunya ia dikejar pria-pria yang berkedudukan tinggi yang ingin memperistrinya. Aneh, bahwa dia masuk biara Karmelites yang tertutup sekali. Orang berpikir bahwa dia sudah gila dan macam-macam. Akan tetapi, bagi Miss Australia itu sendiri, ia telah menemukan kekasihnya yang sejati, yakni Yesus Kristus. Bagaimana itu mungkin? Kita tidak tahu. Dalam sejarah seringkali terjadi hal-hal seperti itu karena Yesus Kristus itu secara logika memang tidak bisa dimengerti. Orang berpikir “Ah, itu bodoh,” tetapi kita mengerti Miss Australia ini telah menemukan kekasihnya yang sejati yang tidak hanya di dunia ini, melainkan sampai di dunia yang akan datang.

Tidak semua orang dipanggil kepada kehidupan seperti itu (hidup membiara), tetapi semua orang dipanggil untuk percaya kepada Yesus dan untuk memiliki hubungan yang pribadi dengan Dia. Bukankah ini juga luar biasa? Maka, Yesus yang bangkit itulah yang menjadi harapan kita, karena Yesus yang bangkit, seperti dikatakan Paulus, “menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (Rm 8:29).

Bersama Yesus suatu saat kita pun akan dibangkitkan kembali dan kita semua akan menerima kembali tubuh kita yang sama, tetapi yang sudah dimuliakan, disempurnakan. Misalnya, kalau sekarang pakai kacamata sampai di sana tidak ada kacamata lagi, semua cacat itu sudah hilang, dan sebagainya. Tubuh yang mulia itu bagaimana? Kita juga tidak tahu persisnya. Kalau mau tahu persisnya, tunggu saja nanti. Tetapi, kita lihat sifat tubuh yang mulia itu sudah berbeda, tidak terikat oleh hukum-hukum dunia. Misalnya (tubuh) Yesus yang sudah bangkit. Suatu saat murid-murid-Nya kebingungan apakah ini hantu, roh, atau Yesus. Yesus bertanya mereka mempunyai makanan apa, lalu Dia makan (lih. Luk 24:41-43). Tetapi, Dia bisa masuk dalam ruangan yang tertutup (bdk. Luk 24:36). Kita sekarang dengan tubuh kita ya ... tidak bisa masuk ke dalam ruangan tertutup. Tubuh yang mulia, tidak seperti tubuh yang di dunia. Yesus bisa masuk lewat pintu yang tertutup dan sebagainya karena hukum yang berlaku di dunia ini sudah tidak berlaku lagi. Tubuh yang mulia mengatasi semua itu.

Kita semua berharap suatu saat nanti kita akan bangkit dengan tubuh yang dimuliakan. Yesus yang bangkit itu sumber pengharapan untuk kita semua. Memang, kalau kita meninggal, kita dikuburkan dan tubuh kita akan hancur, tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil. Dia akan membangkitkan kita yang kemudian disatukan dengan jiwa kita dalam kemuliaan. Itulah yang kita harapkan. Akan tetapi, mereka yang menolak Yesus, mereka yang hidup dalam dosa dan tidak bertobat, akan bangkit juga, namun untuk dihukum, juga tubuhnya akan mengalami hukuman.

Jadi, “Yesus bangkit” itulah dasar seluruh iman kita. Karena kita yakin Yesus bangkit, maka hidup kita menjadi sesuatu yang berarti. Kebangkitan Yesus memberi arti dan kekuatan dalam seluruh perjuangan hidup kita.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting