User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index

 

3. Bagaimanakah sikap Maria ?

“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanMu itu.” (bdk. Luk. 1:38)

Pernyataan sikap Maria ini mengandung banyak arti mendalam yang perlu kita gali satu persatu agar kita dapat mengenal Maria dengan sungguh sehingga kita dapat menempatkan dia dalam posisinya yang benar dalam hidup menggereja kita.

a.Pernyataan sikap Maria ini yang sering disebut sebagai “fiat” menunjukkan penyerahan diri Maria secara sukarela pada kehendak Allah, menerima dan taat secara bebas kepada-Nya.

b.Sang Perawan Maria adalah gambaran manusia yang seluruhnya tergantung pada Allah. Hal ini dapat disimpulkan dari arti kata “Perawan” yang melambangkan dua hal yang bertolakbelakang yaitu :

1)ketandusan atau kemiskinan di satu pihak

2)tetapi juga menunjukkan adanya suatu kemampuan yang semata-mata perlu diisi dari yang lain

Oleh karena itu, dengan menjadi ibu atau kebundaannya memiliki arti sebagai sikap menerima hidup dari seorang yang lain, melahirkan hidup itu menjadi ciptaan yang baru. Yang memberi hidup kepada Maria adalah Allah sendiri melalui Roh Kudus dan hidup baru yang kemudian dilahirkannya itu adalah Putera Allah. Oleh karena itu, Maria sebagai seorang perawan mengungkapkan sifat manusia yang tergantung sepenuhnya kepada Allah karena rahmat Roh Kudus.

c.Maria menjadi besar karena menyadari kepapaannya dan kerendahannya, karena dengan kepapaan dan kerendahan itu, membuat Allah bisa mengisinya dan membuatnya menjadi besar. Maria merupakan gambaran manusia yang dipenuhi oleh kebesaran Allah, model yang harus dicapai oleh tiap manusia karena kuasa Roh Kudus. Maria sendiri dalam Injil Luk. 1: 46-49 mengakui bahwa kebesarannya berasal dari Allah. Allah yang sudah memperhatikan setiap orang yang sungguh datang kepadanya dengan rendah hati.

d.Kepapaan, kerendahan hati, ketaatan dan ketergantungan pada Allah, merupakan ciri khas seorang Bunda Allah. Jadi Bunda Maria tidak bisa hanya disebut sebagai Bunda Yesus secara biologis.

Akan tetapi Ia menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” (Luk. 8:21)

4. Maria adalah Hawa Baru, Bunda Kehidupan, karya terindah dari Allah (master piece), Putri Allah yang sangat dikasihi Bapa

a.Bunda Maria dalam jawabannya kepada Allah mengatakan: ”Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.” Kesadaran dan pengakuan akan kepapaan dan kerendahannya yang sekaligus menunjukkan ketergantungannya kepada Allah, membuat Maria menjadi besar karena dengan demikian dia membiarkan dirinya diisi oleh Allah. Sehingga dia dipenuhi oleh kebahagiaan dan sukacita. Sedangkan Hawa tidak mau mengakui ketergantungannya pada Allah, memberontak kepada Allah. Dia ingin menjadi seperti Allah. Dia menolak untuk menjadi bunda yang sepenuhnya tergantung kepada Allah. Hal ini menunjukkan penerimaan Hawa terhadap sabda ular atau setan yang artinya melakukan ketidak-taatan, yang membawa kebinasaan.

Peran yang dilakukan Maria yaitu melahirkan Yesus, menunjukkan bahwa Maria adalah Hawa baru yang bekerja sama dengan Adam baru yaitu Yesus Kristus. Dia menjadi pembawa kehidupan baru dan dialah yang mampu menghancurkan kepala ular atau mengalahkan kuasa setan.

b.Karena pemberontakan maka dosa menjalar kemana-mana, tetapi karena kasih yang besar, Dia mengutus Putera-Nya yang tunggal supaya kita menjadi putera-puteri-Nya.

Walaupun kita adalah putera-puteri Allah karena adopsi, tetapi dalam diri kita mengalir hidup Allah sendiri, berbeda dengan kalau manusia mengadopsi anak manusia, darah orang tua angkat tidak akan mengalir dalam tubuh anak adopsi. Misalnya: jikalau ada sepasang suami istri mengadopsi seorang anak Swedia, sekalipun anak angkat itu diberi nama Indonesia “Selamet” atau “Bambang”, rambutnya akan tetap pirang, badannya tinggi besar, matanya biru dan kulitnya putih, lain dengan bapaknya yang lebih kecil, dan lain sebagainya.

Maria sebagai Hawa baru yang bekerja sama dengan Adam Baru atau Yesus Kristus merupakan gambaran setiap orang yang ingin mencapai keselamatan melalui kerja sama dengan rahmat Allah. Inilah dasar bagi penghormatan dan devosi kepada Bunda Maria.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting