User Rating: 4 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Inactive
 

Article Index

Imam dan Pelayanan Khasnya

Imam memegang peranan dalam membangun Tubuh mistik Kristus yang berjiwakan Roh Tuhan untuk melangsungkan perjalanannya menuju Kerajaan Bapa dalam pelbagai pelayanan kepada jemaat-jemaat beriman (bdk. Ef  4:11-16). Para imam hendaknya melancarkan pembinaan rukun-hidup Kristiani yang sejati melalui Sabda dan Sakramen, serta merta mengembangkan penghayatan imamat mereka sebagai spiritualitas reksa pastoral.

Pelayanan Sabda yang dilaksanakan para imam hendaknya mengarahkan segenap orang beriman dan tidak beriman kepada pertobatan. Maka, dalam hidupnya imam mesti akrab dengan Alkitab dan ibadat harian sehingga dapat mengembangkan pelbagai macam kerasulannya. Pelayanan Sabda Allah memiliki dua arah, yaitu arah intrinsik memaksudkan pendalaman terus menerus Sabda Allah dalam diri imam dan arah ekstrinsik merujuk pada pelayanan Sabda Allah yang ditujukan kepada umat.

Upaya lainnya berupa pelayanan sakramen-sakramen. Melalui misteri inkarnasi Allah dalam diri Yesus Kristus. Kristus menghadirkan cinta Allah dalam hidup dan pelayanan-Nya. Gereja menjadi tanda dan lambang Kristus yang bangkit mulia, melalui diri-Nya Allah melaksanakan karya keselamatan-Nya. Berakar dalam Kristus sebagai Sakramen Perdana, Gereja menjadi Sakramen Dasar Universal bagi-Nya dan menyalurkan hidup-Nya melalui sakramen-sakramen. Para imam “secara sakramental menghadirkan Yesus Kristus, Sang Kepala dan Gembala” dipercayai melayani sakramen-sakramen kepada segenap umat beriman akan karya penebusan Allah bagi manusia sehingga Umat Allah menanggapi karya-Nya itu.

Perayaan Ekaristi merupakan pelayanan utama para imam. Karena Ekaristi membuahkan Gereja sebagai “communio”, sebaliknya sekaligus “communio” yang merayakan Ekaristi, sumber dan puncak seluruh hidup dan kegiatan umat Allah. Karena itulah, imam ditahbiskan untuk memimpin umat dalam perayaan Ekaristi. Selain itu, pelayanan sakramental lainnya berupa Sakramen Tobat untuk mengampuni “atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus” dan mendamaikan manusia dengan Allah, Sakramen Urapan Orang Sakit, menerimakan Janji Perkawinan, dan Sakramen Pembaptisan. Imam adalah rekan sekerja Uskup dan wakil Uskup di Paroki untuk menggembalakan umat beriman seturut teladan Kristus.

Perlu diingat bahwa imam adalah manusia biasa bukan berarti imam kebal terhadap dosa, melainkan kerapuhannya tidak menghalangi buah-buah rahmat ilahi. Akan tetapi kelemahan manusiawinya ini tidak selalu menjadi tanda kesetiaan pada Injil dan merugikan kesuburan Gereja yang apostolik. Maka imam dapat dibebaskan dari tugasnya, tetapi tidak menjadi awam dalam arti sesungguhnya karena meterai Imamat tidak dapat dihapuskan selama-lamanya. Maka, pelayanan sakramental imam menghadirkan pelayanan Kristus berkat karya penebusan-Nya, yang secara kontinu membangun “communio” dalam menghayati misteri penebusan karya Allah. Melalui pelayanan Sabda Allah maupun Sakramen-Sakramen dalam pelayanan khasnya, imam membangun “communio” Tubuh Kristus yang diserahkan kepadanya dan membina hidup rohani umat yang dipercayakan kepadanya. Tugas dan pelayanan khas imam ini takkan berkembang sepenuhnya apabila ia tidak bekerja sama dengan kaum awam. Karena awam pun dipanggil Allah untuk mewartakan karya keselamatan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting