User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index


Hiduplah Di Saat Ini

Agar seseorang dapat mempraktekkan penyerahan diri dengan sempuma dan dengan tulus hati. Teresia menganjurkan untuk hidup dalam saat-saat sekarang. Pada suatu hari ada beberapa novis mengatakan kepadanya, “Betapa kami sedih melihat engkau begitu menderita dan berpikir mungkin penderitaanmu akan bertambah.” Tapi Teresia menjawab, “Oh, janganlah kalian bersedih karena aku. Aku telah mencapai titik di mana aku tidak lagi menderita, karena segala penderitaan telah berubah menjadi kemanisan bagiku. Dan lagi, kalian agak salah mengira kemungkinan penderitaan-penderitaan akan menimpa aku lagi nanti, karena bila demikian, hal itu seperti mencampuri pekerjaan Tuhan dalam penciptaan. Kita yang menjalani cinta kasih tak perlu khawatir akan apa pun. Bila aku tidak menerima penderitaan untuk satu menit dan selanjutnya, akan mustahil bagiku untuk sabar. Namun aku melihat saat ini saja, melupakan yang lampau, dan berhati-hati untuk tidak membayangkan yang akan datang. Bila kita takut dan kadang-kadang putus harapan, hal itu disebabkan karena kita memikirkan masa lalu dan masa mendatang. Memikirkan penderitaan-penderitaan yang mungkin akan terjadi kemudian berarti menjadikan kita kurang percaya.”

Lalu, betapa sering hal-hal masa mendatang yang kita sangat takuti benar-benar terjadi? Tuhan mengaruniakan saat sekarang ini. Sebab itu tidaklah heran, kita kehilangan kedamaian hati bila kita melupakan saat-saat sekarang. Sehingga dalam roh Teresia menyanyi:
“Karena esok hari aku belum tentu dapat berdoa, naungilah aku dengan bayanganMu, hanya untuk hari ini saja.”

Bukankah karena kita tidak mengikuti petunjuk-petunjuk kebijaksanaan itu kita sering merasa gelisah? Kita membentuk banyak keinginan. Kita menyerahkan kepada Tuhan segala macam permohonan tanpa mempertimbangkannya apakah selaras dengan kehendak Tuhan. Kadang-kadang, kita ingin merencanakan hidup kita dan mengatur segalanya menurut kehendak kita sendiri. Di lain pihak, kita khawatir akan masa lampau atau gelisah akan masa depan. Setelah melihat contoh dari S. Teresia, marilah kita menikmati saat-saat sekarang ini dan berpikir mengenai hari ini. Biarlah kita kerjakan apa yang harus kita kerjakan setiap hari yang dikaruniakan Tuhan bagi kita, dan membiarkan semuanya di tangan Tuhan. “Hari ini adalah hari ini”, esok hari ada kekhawatirannya sendiri. Itulah yang Yesus ajarkan dan harus menjadi petunjuk kita.

Tuhan punya banyak rencana yang penuh belas kasih tenhadap kita. Dia telah meninggalkan semuanya demi kebaikan kita. Seandainya kita sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada-Nya, dengan penuh kesetiaan melaksanakan kehendak-Nya. Apa pun jalan kita yang dituntun-Nya, dan bencana-bencana yang kita alami, kita akan melangkah dalam damai dan mencapai peristirahatan yang telah disiapkan bagi kita. (Diterjemahkan dari Complete Spiritual Doctrine of Saint Therese of Lisieux oleh Antonio Villanueve).

 

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting