User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index


Luka-Luka Batin

Luka-luka batin adalah luka dalam batin yang dialami oleh seseorang pada masa lampau, tetapi luka ini masih terasa sakitnya pada masa sekarang. Dalam dan dangkalnya luka batin inilah yang menentukan pola sikap dan tingkah laku manusia. Sebagai contoh, seorang wanita yang pada masa remajanya mengalami peristiwa yang menakutkan, setelah peristiwa itu ia akan sering merasa ketakutan tanpa sebab yang jelas. Makin menakutkan peristiwa itu, bekas yang tertinggal dalam jiwanya juga makin dalam. Dalam penyembuhan batin dikenal perumpamaan bahwa jiwa manusia itu seperti komputer canggih yang dapat merekam data-data pengalaman hidup dan menyimpannya terus sampai kemudian dapat dihapus. Oleh karena itu sumber luka batin juga bisa berasal dan semua tahap perkembangan hidup manusia:

 
1. Tahap sewaktu masih dalam kandungan

Mungkin sewaktu kita masih dalam kandungan ibu, sudah mengalami penolakan dan orang tua. Mungkin orang tua merasa belum siap atau belum mau punya anak atau tidak mau memiliki anak lagi sehingga mau digugurkan dan sebagainya. Hal di atas bisa menimbulkan luka batin, dan sikap-sikap yang ditunjukkan misalnya suka memberontak kepada orang tua, haus akan kasih sayang, cari perhatian dan sebagainya.


2. Tahap sewaktu dilahirkan

Mungkin proses kelahiran kita mengalami kesulitan, sehingga ibu harus dioperasi, hampir membuat ibu meninggal atau kesulitan yang lainnya. Hal di atas juga dapat menimbulkan luka batin yang ditunjukkan melalui sikap: takut sekali pada dokter, takut melihat alat suntik, sering merasa bersalah tanpa alasan, sedih tanpa alasan dan sebagainya.


3. Tahap masa bayi

Mungkin sejak bayi kita sudah diberikan pada orang lain atau diasuh orang lain. Orang tua tidak mau mengasuh karena sibuk bekerja, karena alasan ekonomi dan sebagainya. Biasanya anak yang diadopsi, walaupun dia diadopsi sejak bayi, anak ini akan tumbuh menjadi anak yang suka berontak, merasa kurang kasih sayang atau sebaliknya minder dan sebagainya.

4. Tahap masa kanak-kanak

Mungkin dalam keluarga kita sering dibanding-bandingkan dengan saudara yang lain. Atau sewaktu mulai masuk sekolah, ada peristiwa yang menyakitkan, baik oleh sikap guru maupun oleh sikap teman-teman.


5. Tahap masa remaja

Dalam Ilmu Psikologi, masa ini diakui sebagai masa yang penuh dengan gejolak, sudah mengenal cinta pada lawan jenis, sehingga tentunya memiliki banyak peristiwa yang dapat menggores hatinya, misalnya: putus pacar dan sebagainya.


6. Tahap masa dewasa

Dalam kehidupan berkeluarga, hubungan dengan suami, anak-anak, mertua dan sebagainya, juga bisa muncul peristiwa yang menyakitkan. Mungkin juga ada masalah dalam relasi dengan tetangga dan teman. Dalam hidup membiara, juga bisa muncul peritiwa yang menyakitkan sehingga banyak juga kaum imam, biarawan dan biarawati yang memiliki luka batin.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting