User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

 

Sejak duduk di bangku SMP saya menderita sakit kepala dan semakin hebat ketika mulai bekerja dan hampir setiap hari saya merasakan sakitnya. Setiap kali bangun pagi, kepala selalu terasa sakit disertai rasa mual dan muntah meskipun obat anti sakit, neuralgin seringkali saya minum empat tablet sekaligus karena saya tidak tahan sakitnya. Saya sudah berobat ke dokter, tetapi semuanya mengatakan tidak apa-apa dan memberikan obat yang sama yaitu neuralgin.

Sambil bekerja, saya menderita sakit kepala terus menerus tanpa ada yang dapat memberikan solusi, kecuali kecurigaan adanya tumor di kepala saya. Usulan untuk ke paranormal atau berobat alternative sudah saya tempuh dan mengalami kejadiaan yang membuat saya bertanya apakah memang ada kekuatan diluar kuasa Tuhan? Dan akhirnya saya menyadari ada yang bertolak belakang antara keyakinan kepada Tuhan dan ketergantungan kepada kuasa gelap.

Dalam kondisi hidup dengan neuralgin, saya dibawa oleh keluarga untuk berobat ke dukun, paranormal dan semuanya saya tempuh untuk mendapatkan kesembuhan. Banyak pengalaman aneh dan hal-hal yang mistik, tetapi tidak pernah mengalami kesembuhan. Pada suatu hari saya menyampaikan kepada Pastor J. van Rooy dan beliau mengatakan mungkin kamu sembuh, tetapi tidak sempurna malahan akan menimbulkan ketergantungan kepada kuasa gelap. Mungkin penyakitmu sembuh sementara , tetapi imanmu akan digoyahkan atas apa yang kamu telah lakukan. Kekuatan itu akan membuat kamu terperangkap dan kepercayaanmu kepada Tuhan akan terpengaruhi dan inilah yang dikehendaki oleh kuasa kegelapan. Pada saat itu saya menjawab” dimana saya bisa berobat ?, saya tidak tahu mau kemana dan saya tidak tahu siapa yang bisa menyembuhkan saya, di gereja Katolik, tidak ada yang dapat mengobati hal-hal yang saya alami.” Penyakit saya sudah diluar logika sehingga menurut saya pasti ada sesuatu yang menguasai saya. Akan tetapi Pastor menjawab : di gereja Katolik bukan tidak ada, baca di Alkitab bagaimana Yesus menyembuhkan bermacam-macam penyakit. Jikalau engkau percaya maka engkau pasti sembuh dan kesembuhan untuk selama-lamanya.

Ketika pulang, dalam hati saya berjanji untuk tidak berobat ke dukun lagi, walaupun saya menderita karena saya mau membuktikan dalam diri bahwa saya percaya kepada Yesus sepenuhnya. Usaha dari seluruh keluarga untuk membawa ketempat-tempat yang menurut mereka dapat membantu pengobatan, saya tolak. Jadi dalam kondisi demikian disertai pekerjaan yang cukup berat, saya bertahan terus. Rupanya Suster Yacobine prihatin dengan kondisi saya karena saya sering mendampinginya untuk membantu pembangunan-pembangunan sekolah dan fasilitas lainnya diluar kota Makassar. Pada suatu hari dengan usaha beliau sendiri, kami meminta surat pengantar dari Uskup untuk bertemu Romo Yohannes Indrakusuma Ocarm di Tumpang Malang Jawa Timur.

Pada tahun 1987, saya berangkat dari Jakarta ke Tumpang untuk mencari Romo Yohanes. Sesampainya di Tumpang ternyata romo sedang melakukan kunjungan keluar maka saya disarankan untuk bermalam karena nanti subuh barulah Romo kembali.

Saya mengikuti acara doa bersama dan kegiatan yang ada pada waktu itu di Tumpang. Pagi-pagi saya mengikuti misa yang dibawakan oleh Romo Yohannes dan hati saya mulai merasakan kesejukan dan terharu yang tidak dapat saya ucapkan. Semua khotbah Romo menimbulkan kerinduan yang luar biasa dan menyentuh perasaan saya. Sehingga tidak tahu lagi bagaimana caranya berdoa dan karenanya saya merasa hidup saya sebenarnya adalah hampa dan hidup dengan kerja dan kerja dengan hanya bersandar pada kekuatan sendiri.

Pada siang hari, Romo menanyakan keperluan saya dan mengatakan: kenapa kamu datang kepada saya sedangkan saya tidak bisa menyembuhkan. Akan tetapi pada saat itu sebenarnya ada sesuatu didalam benak dan hati saya yaitu disamping masalah sakit kepala, juga kerinduan atas hubungan dengan Tuhan. Selama ini saya merasakan kehampaan dan bagaimana gersangnya hidup tanpa adanya hubungan dengan Dia yang seringkali saya rindukan.

Dengan agak tersinggung saya menjawabnya: jikalau saya hanya mencari kesembuhan saya tidak akan datang kesini. Kemudian romo bertanya lagi : Jadi kenapa kamu mencari saya ? Ahkirnya saya menjawab: saya merindukan Tuhan dalam hidup saya, kenapa Tuhan tidak memberikan saya komunikasi dengan-NYA. Romo Yohannes tiba-tiba berubah sikap kepada saya, mulai menghitung jari dan mengatakan: komunikasi dengan Tuhan ada waktunya, seperti melalui pintu yang berlapis- lapis. Maukah kamu saya doakan, semoga Tuhan mau membuka komunikasi dengan kamu. Spontan saya menjawab : “Saya mau Romo” dan Romo memanggil saya masuk keruangan doa yang kecil dengan sebuah bangku berdoa. Sesudah berlutut, Romo menumpangkan tangan diatas saya. Mula-mula Romo berdoa dengan bahasa biasa yang lalu disusul dengan bahasa yang kemudian hari saya ketahui sebagai bahasa Roh.

Saat itu, saya merasakan suatu keharuan yang luarbiasa dan kebahagiaan atas cinta Tuhan yang tidak dapat diutarakan dengan kata-kata. Sepertinya tidak ada kata yang tepat untuk menjelaskan apa yang saya rasakan, tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkanya. Air mata mengalir deras dengan keharuan luarbiasa dan menangis seperti anak kecil tanpa dapat mengatakan kenapa saya menangis. Setelah itu, Romo memberikan saya kaset dengan ucapan semoga Tuhan membuka pintu komunikasi dengan kamu.

Saya langsung kembali ke Jakarta sore itu. Dan diatas pesawat saya merasakan hal yang tidak dapat saya jelaskan dengan kata-kata kecuali saya melihat keindahan yang sebelumnya saya tidak lihat dengan mata hati yang sesungguhnya. Awan putih yang bergerak-gerak disamping jendela pesawat memberikan kesan kuasa Tuhan yang luar biasa, cahaya matahari sore yang begitu mempesona, sehingga timbul kesan, bahwa saya begitu kecil dibandingkan dengan Kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa . Apa sih masalahnya sehingga saya tidak percaya bahwa Tuhan dapat selesaikan untuk saya????Selang beberapa hari sesudah dari Tumpang, saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Saya melihat bunga yang selama ini tidak saya perhatikan memberikan keindahan dengan warnanya yang sedemikian rupa memberi kesan tersendiri. Paling luar biasa yang saya rasakan adalah semua orang yang saya jumpai, saya ingin bersahabat dan mencintai mereka karena semua ciptaan Tuhan disekitar saya sedemikian baik adanya. Saya merasakan kepasrahan atas penyelenggaraan illahi dan kebesaran Tuhan. Apalagi yang perlu membuat saya kwatir dalam hidup saya. Alam semesta dengan segala kebesarannya diatur dan dikendalikan oleh Tuhan maka mengapa saya yang sedemikian kecilnya tidak mau berpasrah padanya ? JALAN-KU, BUKANLAH JALANMU, jalan yang kupilihkan adalah bukan yang jalan yang baik tetapi jalan yang benar.

Demikianlah Romo, setelah itu saya mulai secara bertahap belajar tentang hidup dalam pengembalaan Tuhan. Saya mulai belajar untuk menuju suatu keyakinan atas adanya Roh Allah yang hidup dalam kehidupan saya setiap hari. Kalau dulunya saya menganggap bahwa hasil kerja kita tergantung dari usaha kita sendiri, ternyata mengubah pola saya bahwa saya berusaha dan bekerja semampu saya, tetapi hasilnya, keputusannya ada pada Tuhan dan bila yang saya harapkan tidak terjadi, saya akan menerimanya dengan hati lapang karena saya yakini itu adalah yang terbaik bagi saya. ( Pola pikir inilah yang menghilangkan sakit kepala saya, karena kegagalan atau kekwatiran atas apa yang saya kerjakan tidak membebani pikiran dan perasaan saya lagi). Kawan kawan saya sering mengatakan bahwa saya kelihatannya tenang sekali dalam menghadapi masalah yang bagi mereka suatu persoalan yang cukup menimbulkan keprihatinan. Tapi bagi saya, apa yang saya kerjakan sudah saya usahakan semaksimal dan sebaik mungkin; kemudian hasilnya???? Bukankah Tuhan yang akan menyelesaikannya buat saya? Dan, pasti yang terbaik buat saya.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting