Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Penyerahan Ratzinger Prize kepada

Brian Daley, pakar patristik Jesuit dan filsuf Remi Brague

 

Menemukan Seni Hidup

 

Penyerahan Ratzinger Prize - yang dianggap sebagai hadiah Nobel untuk bidang teologi - berlangsung pada hari Sabtu pagi, 20 Oktober, di Aula Clementine di Vatikan.  Dalam upacara penyerahan hadiah ini, Benediktus XVI menyerahkan hadiah kepada pakar patristik (ilmu teologi tentang para Bapa Gereja) asal Amerika, Romo Brian Daley, SJ dan kepada filsuf Prancis Rémi Brague. Romo Daley adalah Professor dari  Catherine F. Huisking di Universitas Notre Dame, Indiana sementara Prof. Brague adalah Professor bidang Filsafat Agama-agama Eropa dari Universitas Ludwig-Maximilian di Munchen.

 

Para Uskup, Tuan dan Nyonya, saudara-saudari terkasih.

Dengan senang hati saya menyapa kalian semua yang berkumpul dalam upacara ini. Saya berterima kasih kepada Kardinal Ruini atas sambutannya, dan juga kepada Mgr. Scotti yang telah membuka pertemuan ini. Saya mengucapkan selamat kepada Romo Daley dan Prof. Brague yang dengan kepribadian mereka telah menambah dampak bagi ajang ini yang sekarang berlangsung untuk kedua kalinya. Saya mengartikan “kepribadian” dalam arti yang sepenuhnya: aspek penelitian dan semua karya ilmiah mereka; pengabdian mereka dalam mengajar yang telah mereka jalankan selama bertahun-tahun, dan juga atas pengabdian mereka dalam Gereja dengan cara yang berbeda - yang satu adalah seorang Jesuit, dan yang satu seorang awam yang berkeluarga - yang secara aktif menandai sumbangsih mereka yang bermutu bagi kehadiran Gereja dalam dunia sekarang ini.

Berkaitan dengan hal ini saya mencatat sesuatu yang membuat saya berpikir, yaitu bahwa kedua peraih hadiah ini adalah orang-orang yang kompeten dan terlibat dalam dua aspek penting bagi Gereja di zaman kita. Yang saya maksud adalah bidang ekumenisme dan perbandingan agama-agama. Romo Daley, melalui studinya yang mendalam mengenai para Bapa Gereja, telah memilih “sekolah” yang terbaik untuk mengenal dan mencintai Gereja yang satu dan tak terbagi, juga dalam kekayaan tradisinya yang berbeda-beda; karena alasan ini ia secara khusus melakukan pelayanan yang penting dalam hubungan kita dengan Gereja-gereja Ortodoks. Sementara itu, Prof. Brague, adalah seorang pakar kenamaan dalam bidang filsafat agama-agama, secara khusus Yudaisme dan Islam pada Abad Pertengahan. Jadi, pada 50 tahun sesudah pembukaan Konsili Vatikan II saya ingin menafsirkan kembali bersama mereka dua dokumen Konsili, yaitu: Deklarasi Nostra Aetate tentang hubungan Gereja dengan agama-agama bukan Kristen, dan Dekrit Unitatis Redintegratio tentang Ekumenisme, yang dalam pembahasan ini, saya akan menambahkan dokumen lain yang telah terbukti sangat penting, yaitu Dignitatis Humanae tentang Kebebasan Beragama. Romo dan Professor yang terkasih, tentu akan sangat menarik untuk mendengarkan pemikiran dan pengalaman anda dalam bidang-bidang ini yang merupakan bagian penting dalam dialog Gereja dengan dunia sekarang ini.

Sebenarnya, dengan membaca karya-karya anda, yang beberapa diantaranya sudah tersedia dalam berbagai bahasa, memungkinkan perjumpaan dan perbandingan yang ideal sudah mulai berlangsung. Saya merasa bahwa saya berkewajiban untuk mengungkapkan penghargaan dan rasa terima kasih yang khusus kepada usaha-usaha untuk menyebarkan buah-buah penelitian ini. Hal ini merupakan komitmen yang sulit tapi berharga bagi Gereja dan bagi semua yang bekerja dalam lingkungan Gereja dan kebudayaan. Berkaitan dengan hal ini, saya ingin menekankan fakta bahwa kedua peraih hadiah ini adalah professor universitas yang mempunyai komitmen mendalam kepada pendidikan. Aspek ini patut diperhatikan karena menggambarkan kebijakan dan karya Yayasan, yang selain mengadakan Penghargaan ini juga memberikan beasiswa bagi mereka yang melakukan studi doktorat dalam bidang teologi, serta berbagai simposium studi di tingkat universitas, yang pada tahun ini telah dilangsungkan di Polandia dan satu lagi akan diadakan di Rio de Janeiro dalam tiga pekan mendatang.

Para pakar seperti Romo Daley dan Prof. Brague merupakan sosok teladan dalam pewarisan pengetahuan yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan, semangat ilmiah dan hasrat untuk kemanusiaan, sehingga seseorang dapat menemukan “seni kehidupan”. Dan inilah sosok orang yang berkat pencerahan iman dan kehidupan membawa Allah menjadi dekat dan dapat dipercaya bagi orang di zaman ini. Inilah yang kita butuhkan: orang-orang yang senantiasa memandang kepada Allah, dan dari sumber ini menimba kemanusiaan sejati untuk menolong mereka yang ditetapkan oleh Allah untuk mengerti bahwa Kristus adalah jalan kehidupan; orang-orang yang budinya diterangi oleh cahaya Allah, sehingga mereka dapat berbicara kepada budi dan hati sesama.

Bekerja di kebun anggur Tuhan, di mana Ia memanggil kita, sehingga pria dan wanita dari zaman kita dapat menemukan dan menemukan kembali “seni hidup” yang sejati: inilah salah satu hasrat besar Konsili Vatikan II dan yang semakin dominan membentuk komitmen untuk evangelisasi baru.

Dengan hangat saya kembali memperbarui ucapan selamat saya kepada para pemenang hadiah, dan juga kepada Komite Ilmiah dari Yayasan serta kepada semua rekan kerjanya. Terima kasih banyak.


(©L'Osservatore Romano - 24 october 2012)

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting