Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Cinta Adalah Pusat Dari Tritunggal


Sebagai orang Kristen, “Kita dipanggil untuk menjadi saksi dan mewartakan pesan bahwa Allah adalah kasih, bahwa Allah tidaklah jauh atau peduli terhadap permasalahan manusia.” Paus mengatakan, “Allah dekat dengan kita, Dia selalu berada di sisi kita, Dia berjalan bersama kita untuk berbagi sukacita dan kesedihan kita, harapan dan perjuangan kita.” Allah begitu mengasihi umat manusia sehingga Ia mengutus Anak-Nya, Pribadi kedua dari Tritunggal, ke dalam dunia, sehingga dunia diselamatkan melalui Yesus.

Paus Fransiskus melanjutkan, “Adalah Roh Kudus, karunia dari Yesus yang bangkit, yang menyampaikan kehidupan ilahi kepada kita sehingga kita masuk ke dalam dinamika Tritunggal, dinamika cinta, dinamika persekutuan, dinamika saling melayani, dinamika saling berbagi.” Seseorang, sebuah keluarga, sebuah paroki yang mencintai sesame demi cinta adalah “cermin dari Tritunggal”.

Tetapi, meskipun cinta sejati tanpa batas, cinta sejati juga mengetahui kapan harus membatasi diri dalam rangka “untuk berjumpa dengan yang lain, untuk menghormati kebebasan yang lain”. Menggambarkan hubungan antara Hari Raya Tritunggal Mahakudus dan Hari Raya pekan depan, yaitu Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, Paus Fransiskus mengatakan, “Ekaristi adalah seperti semak terbakar di mana Tritunggal merendahkan diri untuk tinggal dan menyatakan Diri-Nya.”

Paus teringat akan umat beriman yang merayakan Misa Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus di Basilika Agung St. Yohanes Lateran, yang diikuti dengan prosesi Sakramen Mahakudus ke Basilika St. Maria Major. Paus mengatakan, “Saya mengundang umat Katolik Roma dan para peziarah untuk berpartisipasi dalam mengungkapkan kerinduan kita untuk menjadi umat yang berkumpul dalam kesatuan Bapa dan Putra dan Roh Kudus.”

 

(Dari arsip Radio Vatikan)

 

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting