User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index

St. Yohanes dari Salib adalah seorang tokoh rohani yang sering kurang dimengerti, baik oleh pendukungnya maupun oleh lawannya. Seringka­li ajarannya tidak dimengerti, serta ditafsirkan secara keliru, lebih-lebih ajarannya yang terkandung dalam buku Mendaki Gunung Karmel. Bagi kebanyakan orang, ajarannya itu terasa keras sekali. Namun, bagi orang yang telah mendengar panggilan Roh yang berbisik dalam lubuk hatinya, "Marilah datang kepada Bapa," seperti diung­kapkan Santo Ireneus, serta mengalami sedikit dalam hatinya "kemanisan kemuliaan surgawi", seperti yang diungkapkan para karmelit dahulu, cita-cita yang dikemukakan St. Yohanes dari Salib sungguh-­sungguh menggetarkan hati. Santo Yohanes mau menunjukkan keagungan dan keindahan dari apa yang dapat dicapai manusia dalam hidup ini, tentu saja dengan pertolongan rahmat Tuhan. Tujuan yang ingin dicapai ini bukan lain daripada persatuan cinta kasih dengan Allah yang mengubah segalanya, suatu transformasi total ke dalam Allah. Namun satu pertanyaan untuk kita, “Apakah cita-cita rohaninya ini dapat menyapa manusia modern?”


 

 PENGANTAR 

St. Yohanes dari Salib adalah seorang tokoh rohani yang sering kurang dimengerti, baik oleh pendukungnya maupun oleh lawannya. Seringka­li ajarannya tidak dimengerti, serta ditafsirkan secara keliru, lebih-lebih ajarannya yang terkandung dalam buku Mendaki Gunung Karmel. Bagi kebanyakan orang, ajarannya itu terasa keras sekali. Namun, bagi orang yang telah mendengar panggilan Roh yang berbisik dalam lubuk hatinya, "Marilah datang kepada Bapa," seperti diung­kapkan Santo Ireneus, serta mengalami sedikit dalam hatinya "kemanisan kemuliaan surgawi", seperti yang diungkapkan para karmelit dahulu, cita-cita yang dikemukakan St. Yohanes dari Salib sungguh-­sungguh menggetarkan hati. Karyanya menggugah hati mereka yang merindukan Tuhan dengan segenap hati serta mengobarkan kerinduan tersebut. Oleh karena itu, sesungguhnya, supaya orang dapat membaca tulisan St. Yohanes dari Salib dengan baik, haruslah ada kerinduan akan Tuhan dalam hatinya. 

Juga tidak ada buku rohani Kristiani lain yang begitu banyak dibaca di Asia non Kristen seperti karya St. Yohanes dari Salib. Keluhuran cita-­citanya dan idealismenya dapat membuat orang bukan kristiani kagum, seperti misalnya dikatakan oleh seorang Hindu tulen, Swami Sid­dheswarananda: "Dalam diri St. Yohanes dari Salib kita jumpai seorang mistikus kelas utama, yang dipandang oleh semua agama sebagai seorang santo sejati, yaitu dia yang bisa termasuk semua tradisi... Dan biarpun saya seorang rahib Hindu, saya menghormati St. Yohanes dari Salib sejajar dengan orang-orang bijak kami yang besar." 

Juga di kalangan orang Budha, karya St. Yohanes dari Salib dibaca dan dika­gumi serta dihargai, biarpun tidak senantiasa dimengerti dengan tepat. Dilihat dari terang perbandingan dengan spiritualitas Asia, spiritualitas St. Yohanes dari Salib akan dapat lebih dimengerti. Seperti cita-cita yang digambarkan dengan jelas dalam spiritualitas Hindu dan Budhisme, demikian pula cita-cita dan tujuan yang mau dicapai St. Yohanes dari Salib ini digambarkannya dengan gamblang dan setiap kali para pembaca diingatkan kembali akan hal itu. Sampai hari ini St. Yohanes dari Salib masih merupakan salah satu mistikus terbesar dalam Gereja dan seorang pembimbing rohani. Para pengarang rohani, bila membahas tentang bentuk-bentuk hidup rohani yang lebih mendalam, hampir selalu kembali kepada St. Yohanes dari Salib. Kedu­dukan St. Yohanes dari Salib dalam bidang spiritualitas mempunyai pengaruh yang luas sekali dalam Gereja dan hingga sekarang pun peranannya tetap aktual dan relevan.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting