User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index

kisah 1:

Yusuf adalah seorang pemuda yang gagah dan tampan serta memiliki sikap yang baik dan saleh. Ia bekerja di rumah seorang pengawal raja yang bernama Potifar. Tuhan selalu menyertai perjalanan hidup dan pekerjaan yang dilakukan oleh Yusuf sehingga ia dapat bekerja dengan sangat baik dan apapun yang dilakukannya selalu berhasil. Hal ini membuatnya sangat dikasihi dan dipercaya oleh majikannya, Potifar. Bahkan semua urusan dalam rumah tangga majikannya, diatur olehnya. Karena begitu menariknya sosok Yusuf, maka tertariklah istri Potifar kepadanya. Beberapa kali istri Potifar ini mengajaknya untuk berbuat dosa perzinahan. Namun Yusuf tidak mengindahkan rayuan tersebut karena ia tidak mau kehilangan kepercayaan dari Potifar dan terlebih dari itu, Yusuf tidak mau menghina Allah dengan perbuatan dosa itu.

Pada suatu hari, Yusuf bekerja di dalam rumah Potifar seperti biasanya. Namun tidak ada seorang pun di dalam rumah itu selain istri Potifar. Melihat situasi rumah yang begitu sepi, maka istri Potifar merayu Yusuf kembali sambil memegang-megang pakaiannya. Melihat hal ini, Yusuf langsung meninggalkan pakaiannya di tangan istri Potifar lalu lari keluar dari rumah tersebut. Karena kesal dengan sikap Yusuf, maka istri Potifar langsung berteriak sambil memanggil orang-orang seisi rumahnya. Lalu diceritakannyalah suatu cerita rekayasa di mana ia digoda dan diajak untuk berbuat zinah oleh Yusuf. Cerita yang sama pula ia ceritakan kepada suaminya, Potifar. Mendengar cerita yang memalukan tersebut, marahlah Potifar lalu memenjarakan Yusuf.

Meskipun mendapatkan perlakuan yang tidak adil, Yusuf tetap mengasihi Allah. Allah pun melimpahkan kasih setia-Nya kepada Yusuf dan menjadikannya seorang tahanan kesayangan kepala penjara di tempat ia dipenjara. Bahkan kepala penjara memberikan kepercayaan yang besar terhadap semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf. Segala pekerjaan yang harus dilakukan di dalam penjara itu diurus olehnya. Karena Allah menyertai Yusuf, maka apapun yang dikerjakannya dibuat-Nya berhasil (bdk. Kej 39:7-23).

 

kisah 2:

Theresia kecil (St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus) adalah seorang anak yang amat perasa, sensitif dan mudah sekali menangis, khususnya setelah ibu yang sangat dicintainya meninggal dunia pada tahun 1877. Ditambah lagi dengan peristiwa masuknya Pauline—kakaknya yang nomor dua dan sekaligus sebagai pengganti ibunya—ke biara Karmel di Lisieux. Dua pukulan hebat yang diterima Theresia kecil ini membuatnya tidak tahan sampai akhirnya ia menderita suatu penyakit yang misterius. Meskipun Allah telah berkenan menyembuhkan penyakitnya melalui penampakan Bunda Maria yang tersenyum kepadanya, Theresia kecil masih saja memiliki karakter perasa dan sensitif tersebut. Baru pada malam Natal tahun 1886, Theresia mendapatkan rahmat khusus dari Allah yang membuatnya menjadi pribadi yang tabah dan kuat. Selain itu, Allah juga membangkitkan semangat berkurban dan berdoa bagi keselamatan bagi jiwa-jiwa dalam diri Theresia. Sejak menerima rahmat khusus ini, Theresia menjadi pribadi yang lepas bebas dalam mencintai Allah.

 

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting