User Rating: 4 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Inactive
 

Article Index

 

PENDAHULUAN

Yesus telah memberi kita suatu tugas perutusan sebagaimana terdapat dalam Yoh. 20:21, “Maka kata Yesus sekali lagi: Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Tugas perutusan ini juga terdapat dalam Mat.28:18-20, “Yesus mendekati mereka dan berkata: Kepada-Ku telah diberikan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Apabila Yesus memberi suatu tugas kepada kita, Ia juga memberi kita kuasa dan wewenang untuk melakukannya. Ia memberikan kita Penolong yaitu Roh Kudus-Nya sendiri, yang memampukan kita untuk menjalankan tugas perutusan ini. Pelayanan kita ada di dalam kuasa Roh Kudus (bdk. 1Tes.1:5). Yesus sendiri berjanji bahwa kuasa Roh Kudus dicurahkan bagi semua orang yang percaya (Mrk.16:17).

Dalam menjalankan perutusan ini, Yesus sendiri telah memberi kita teladan, yaitu dengan menjadi seorang pelayan sebagaimana ucapan Yesus sendiri dalam Mrk.10:45, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Ini berarti sebagai pengikut Kristus kita juga dipanggil untuk melayani Allah dan sesama. Model pelayanan kita adalah pelayanan Yesus sendiri.

 

PELAYANAN YESUS DALAM KUASA ROH KUDUS

Seluruh pelayanan yang dilakukan oleh Yesus dimaksudkan juga untuk dilakukan oleh kita, para pengikut-Nya (Yoh.14:12). Yesus datang ke dunia untuk membawakan apa saja yang ada pada Allah: kekuatan, kebaikan, kemurahan, sehingga kita dapat melihat Allah dalam diri Yesus. Selain itu, seluruh pelayanan Yesus dilakukan-Nya dalam persatuan dengan Bapa, “…dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan, Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku, Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” (Yoh.8:28-29) Yesus melakukan segala karya-Nya dalam kuasa Allah. Karya dan mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya adalah suatu tanda akan kehadiran Allah.

Sejak dikandung dan saat dilahirkan, ternyata Yesus telah mendapat tanda-tanda istimewa. Sebagai Mesias, Ia telah diurapi secara resmi, yaitu pada saat dibaptis di sungai Yordan (Luk.3:21-22). Setelah itu dikatakan dalam Luk.4:1, “Yesus yang penuh dengan Roh Kudus kembali dari sungai Yordan.” Sesudah dipenuhi Roh Kudus, Yesus didorong ke padang gurun selama 40 hari. Di situ Ia membiarkan diri-Nya dibimbing oleh Roh Kudus. Yesus menyerahkan diri kepada Bapa, sehingga kuasa Roh Kudus dapat bekerja secara sempurna. Tanpa penyerahan, tidak ada bimbingan Roh Kudus. Selanjutnya, dalam kuasa Roh Kudus, Yesus kembali ke Galilea untuk memulai karya-Nya. Roh Kuduslah yang sesungguhnya membimbing Yesus untuk melaksanakan kehendak Bapa. Karena itu seluruh karya Yesus ada dalam kuasa Roh Kudus.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting