Print
Hits: 7997

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 
Sebenarnya saya sungguh berat untuk mengikuti retret. Sebab, saya seringkali bertengkar dengan ibu saya, sudah dua kali mengikuti KRK Rm. Yohanes Indrakusuma O.Carm di Hotel Mulia, Jakarta dan menghadiri KRK Imago Dei, saya tidak mengalami apapun. Namun, saya tidak putus saya, saya terus mencari Tuhan dan saya mencoba mengikuti Retret Penyembuhan Batin (RPB) di Lembah Karmel, Cikanyere, Jawa Barat.

Pada awal Juli 2008 saya memutuskan untuk mengikuti RPB di Lembah Karmel. Saya tiba di Lembah Karmel pada hari kamis sore. Lalu saya pun mengikuti misa pembukaan RPB dan saya terus mengikuti kegiatan retret yang telah dijadwalkan. Pada hari pertama, saya tidak mengalami apa-apa seperti sebelumnya. Namun, saya dipercayakan untuk menjadi ketua kelompok peserta retret yang berjumlah kira-kira 20 orang.

Pada hari kedua, khususnya pada waktu adorasi malam, saya berusaha untuk membuka seluruh hati saya kepada Tuhan Yesus. Saya berjuang dengan segenap hati saya, agar saya mengalami kasih dan kuasa Allah. Syukur pada Allah, Tuhan Yesus mengabulkan permohonan doa saya. Ketika saya akan mendapatkan berkat dari seorang imam, saya mengalami sesuatu. Saya mengalami kasih Yesus. Tuhan Yesus sungguh mengasihi saya. Dia mengampuni dosa dan kesalahan saya. Saya pun dengan penuh kerinduan datang kepada Yesus dan saya mendoakan semua orang yang saya kenal dan saya kasihi. Pada saat itu, saya menerima karunia rohani, saya mendapatkan karunia berdoa dalam bahasa Roh. Hati saya semakin berkobar-kobar akan kasih Allah. Saya pun semakin bersemangat mengikuti retret hingga akhir.

Pada hari yang ketiga, saya memulai hari yang baru untuk mengikuti retret. Pada saat Pencurahan Roh Kudus, ketika didoakan oleh seorang suster, tiba-tiba saya sakit perut, kemudian sakit itu menjalar ke punggung dan akhirnya saya sulit sekali untuk menggerakkan kaki saya. Setelah acara tersebut, saya dibawa ke kamar saya oleh para peserta retret. Keesokan harinya, saya masih merasakan sakit pada kedua kaki saya. Kemudian, saya dibawa oleh mobil untuk mengikuti perayaan misa memperingati Santa Perawan Maria. Pada kesempatan itu, saya mohon dengan perantaraan Bunda Maria melalui doa rosario agar Tuhan Yesus menyembuhkan sakit kaki saya.

Pada hari terakhir, saat pagi hari, ketika saya ingin melakukan terapi dengan berjalan di atas embun rumput bersama seorang teman, tiba-tiba saya mengalami perubahan pada kaki saya. Ajaib. Tiba-tiba saya dapat menggerakkan kedua kaki saya. Perlahan-lahan saya dapat berjalan tanpa bantuan teman saya. Akhirnya sungguh saya dapat berjalan dengan baik. Hati saya dipenuhi rasa syukur, dan limpah terima kasih kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang telah menyembuhkan kaki saya. Mungkin di antara 600 peserta retret, saya orang yang paling beruntung di dunia. Sebab, ia telah melimpahkan kasihnya kepada saya. Saya bersyukur di Lembah Karmel, saya berjumpa dengan Allah yang hidup, Tuhan Yesus yang mengasihi saya, dengan bantuan dan pertolongan doa Santa Perawan Maria.

Singkat kata, ada tiga hal yang telah Tuhan Yesus lakukan kepada saya secara ajaib dan luar biasa. Pertama, Tuhan Yesus menyingkapkan segala permasalahan yang saya alami. Namun Dia tidak membiarkan saya sendiri, ia menunjukkan jalan keluar yang terbaik. Kedua, Tuhan Yesus menyembuhkan semua kekecewaan saya, Yesus menyembuhkan luka batin saya dan Dia memberikan sukacita penuh kepada saya. Ketiga, Tuhan menyatakan kehadiran-Nya yang penuh kuasa kepada saya. Betapa hati saya bersyukur atas kuasa penyembuhan-Nya kepada saya. Saya berusaha agar dari hari ke hari, saya dapat menyenangkan Tuhan dan sesama kita. Saya bersyukur mengalami kasih Tuhan dalam RPB di Lembah Karmel dan saya mengalami pembaruan hidup. Selain itu, saya mendapatkan pekerjaan baru, beasiswa untuk melanjutkan kuliah S2 dan saya dapat membawa orang lain untuk mengalami kasih Tuhan dalam RPB di Lembah Karmel.