Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Article Index

Karunia Roh Kudus memperbaharui dunia. Pemazmur mengatakan, “Apabila Engkau mengirim roh-Mu… dan Engkau membaharui muka bumi” (Mzm 104:30). Kejadian seputar kelahiran Gereja dalam Kisah Para Rasul secara signifikan terkait dengan Mazmur ini, yang merupakan sebuah lagu pujian yang indah pada Allah Pencipta. Roh Kudus yang diutus oleh Kristus dari Bapa, dan Roh Pencipta yang memberikan kehidupan kepada semua hal, adalah Roh yang satu dan sama. Rasa hormat terhadap ciptaan, dengan demikian, adalah sebuah syarat bagi iman kita: “taman” di mana kita hidup tidaklah dipercayakan kepada kita untuk dieksploitasi, tetapi untuk dipelihara dan dirawat dengan penuh hormat (bdk. Kej 2:15). Namun, hal ini hanyalah mungkin apabila Adam – manusia yang diciptakan dari tanah – membiarkan dirinya pada gilirannya diperbaharui oleh Roh Kudus, hanya bila ia membiarkan dirinya dibentuk kembali oleh Bapa serupa dengan Kristus, sebagai Adam Baru. Dengan cara ini, diperbaharui oleh Roh Allah, kita akan mampu untuk mengalami kebebasan anak-anak Allah, dalam suatu harmoni dengan seluruh ciptaan. Dalam setiap ciptaan, kita akan mampu melihat kemuliaan Allah tercermin di dalamnya, seperti yang diungkapkan dalam suatu nas Mazmur yang lain, “Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!” (Mzm 8:2.10)

Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Santo Paulus ingin menunjukkan “buah-buah” yang terwujud dalam kehidupan mereka yang hidup oleh Roh (bdk. Gal 5:22). Di satu sisi, ia memaparkan “daging”, dengan daftar cacat cela yang menyertainya: pekerjaan mereka yang egois tertutup pada Allah. Di sisi lain, adalah mereka yang dengan iman membiarkan Roh Allah masuk dalam kehidupan mereka. Di dalam diri mereka, karunia-karunia Allah berkembang, yang diringkas menjadi sembilan kebajikan yang menyenangkan, yang oleh Paulus disebut “buah-buah Roh”. Demikianlah ia menyerukan, di awal dan akhir perikop ini, sebagai sebuah program kehidupan, “Hidup oleh Roh” (Gal 5:16.25).

Dunia membutuhkan orang-orang yang tidak menutup diri, tetapi dipenuhi oleh Roh Kudus. Menutup diri dari Roh Kudus tidak hanya berarti kurangnya kebebasan; hal ini merupakan suatu dosa. Ada banyak cara seseorang menutup diri terhadap Roh Kudus: dengan keegoisan demi kepentingan diri sendiri, dengan legalisme yang kaku – yang dapat dilihat dalam tingkah laku ahli-ahli Taurat yang disebut “munafik” oleh Yesus; dengan tidak mempedulikan ajaran Yesus; dengan menghayati kehidupan Kristiani mereka bukan sebagai pelayanan terhadap sesama tetapi untuk mengejar keuntungan pribadi; dan banyak cara lain. Dunia membutuhkan keberanian, harapan, iman, dan ketekunan para pengikut Kristus. Dunia membutuhkan buah-buah Roh: “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal 5:22-23). Karunia-karunia Roh Kudus telah diberikan kepada Gereja dan pada setiap dari kita, supaya kita dapat menghayati iman yang asli dan tindakan amal yang aktif, supaya kita menabur benih-benih pengampunan dan perdamaian. Dikuatkan oleh Roh Kudus dan karunia-karunianya, semoga kita bisa memerangi dosa dan kejahatan, mengabdikan diri dengan ketekunan dan kesabaran demi keadilan dan perdamaian.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting