User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index

1.  Ekumenisme Dalam Gereja

Ekumenisme merupakan kerinduan yang terdalam dari Gereja Katolik sendiri seperti nyata dari Dekrit tentang Ekumenisme Konsili Vatikan II.

Ekumenisme seperti yang dikehendaki Konsili Vatikan adalah persatuan semua umat beriman sesuai dengan kebenaran iman yang diajarkan Kristus sehingga akhirnya hanya ada satu kawanan dan satu gembala (bdk. Yoh.10:16), meskipun ada pelbagai ungkapan dari iman yang satu dan sama itu. Oleh sebab itu, ekumenisme yang sejati harus didasarkan atas kebenaran dan cinta kasih, supaya terjadi persatuan yang sungguh-sungguh di antara murid Kristus, agar dunia percaya bahwa Kristuslah Penyelamat umat manusia. Seperti firman Tuhan: "Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu bahwa Engkau telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku." (Yoh.17:23). Memang, dari satu pihak kita tidak bisa menyangkal begitu saja kenyataan adanya perbedaan-perbedaan di dalam tubuh Gereja, sebaliknya kita harus berani mengakui adanya perbedaan. Namun kita juga harus sekaligus berani saling menghargai dan menghormati keyakinan yang lain sambil berdoa, mohon agar Tuhan sendirilah yang membawa denominasi-denominasi kepada kepenuhan iman seperti yang dikehendakiNya. Kita tidak boleh memaksakan kehendak kita sendiri. Hanya dengan sikap demikian akan terdapat ekumenisme yang sejati. Inilah ekumenisme yang dikehendaki Gereja Katolik.

Pada saat ini yang menjadi persoalan dan menimbulkan banyak keresahan adalah ekumenisme dalam persekutuan-persekutuan doa karismatik. Banyak P.D. yang menyebut dirinya ekumenis, namun sesungguhnya sama sekali tidak ekumenis, melainkan sektaris. Dikatakan demikian karena di dalamnya diajarkan hal-hal yang tidak sesuai dengan —atau bahkan menentang— iman Katolik. Akibatnya, dari P.D.-P.D. 'ekumenis' semacam ini terjadi banyak ke-tidaksetia-an dan 'penyeberangan' seperti yang telah kita saksikan sendiri akhir-akhir ini. Lebih menyedihkan lagi, orang-orang katolik yang tidak setia ini bahkan mulai menyerang dan menjelek-jelekkan Gereja Katolik. Dalam situasi konkrit dewasa ini maka P.D.-P.D. 'ekumenis' semacam ini tidak dapat dibenarkan karena alasan-alasan sebagai berikut:

Karena sikap sektarisnya yang terus menerus menyerang pokok-pokok iman Gereja dan dengan demikian menggoyahkan iman Umat Katolik.

Seandainya pun tidak dijumpai di pada mereka serangan-serangan terhadap iman Katolik, namun ajaran-ajaran mereka yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan iman katolik akhirnya juga akan merugikan iman Katolik sendiri.

Sebagai orang Katolik, kita sesungguhnya memiliki kekayaan yang jauh lebih besar daripada yang diterima kelompok-kelompok lain. Namun sayang, kita belum menggalinya sungguh-sungguh. Inilah saatnya bagi kita untuk menggali kekayaan Gereja Katolik sendiri. Dengan demikian kita bahkan bisa memberi sumbangan dan melimpahkan kekayaan kita kepada kelompok-kelompok lain.

Dengan tetap setia kepada Gereja Katolik dan dengan menggali kekayaan sendiri, kita justru akan mampu mengalami kehadiran dan karya Roh Kudus yang mendalam seperti yang tidak kita jumpai di dalam kelompok-kelompok lain.

Walaupun kita harus mengakui kelemahan yang ada dalam Gereja Katolik, kita tetap harus menyadari kekayaan dan kekudusannya yang mampu melahirkan tokoh-tokoh besar yang teruji kesuciannya. De facto Gereja Katolik telah mampu melahirkan tokoh seperti Ibu Teresa dari India dan banyak imam, biarawan dan biarawati yang membaktikan diri seutuhnya bagi perluasan Kerajaan Allah serta melupakan diri sendiri.

Karena alasan-alasan di atas tidak dibenarkan secara teratur mengikuti P.D. non-katolik atau mengadakan P.D.-P.D. ekumenis. Sikap ini memang bukan merupakan sikap yang prinsipil, tetapi lebih merupakan kebijaksanaan pastoral dalam situasi konkrit dewasa ini.

2.  Penutup

Sebagai akhir kata kami menghimbau Anda sekalian untuk lebih mengenal kekayaan Gereja Katolik yang terkandung dalam tubuhnya. Hendaknya kita mempelajari kehidupan para kudusnya serta menggali kekayaan pengalaman mereka, khususnya tokoh-tokoh mistiknya. Dari situ kita akan menemukan kekayaan besar yang akan mampu menyegarkan jiwa kita dan memuaskan dahaga serta kelaparan kita. Dipadukan dengan kekayaan yang sudah ada dalam Gereja sejak semua, Pembaharuan Karismatik Katolik akan mampu mempersembahkan kepada umat sesuatu  yang indah, yang mendalam, yang melampaui pengharapan kita. Dengan keterbukaannya terhadap Roh Kudus, Pembaharuan ini akan mampu membawa orang kepada pengenalan akan Allah dan pengalaman Roh Kudus yang sejati. Dengan menggali kekayaan Gereja, dan dengan berpegang pada ajaran Gereja, Pembaharuan ini akan mampu mengendapkan, memperdalam, dan menyempurnakannya sehingga dapat menghasilkan buah-buah yang melimpah serta menjadi suatu kekuatan baru untuk pembaharuan Gereja. Tetapi bila orang melepaskan diri dari persekutuan Gereja Katolik, ia akan binasa.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting