User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index

3.      KEMAMPUAN SUPRANATURAL

3.1.   Realitas kemampuan supranatural

Dengan berkembangnya karismata-karismata, tumbuh dan berkembang pula kemampuan-kemampuan supranatural, suatu kemampuan yang tumbuh dari iman, seperti umpamanya kemampuan untuk mengusir setan, mematahkan ikatan-ikatan tertentu, guna-guna, dll. Suatu kesaksian yang menarik diberikan oleh seorang mantan suhu yang dahulunya Katolik dan yang punya kekuatan-kekuatan paranormal. Suatu ketika ia menghadiri suatu upacara penyembuhan di suatu tempat. Menurut kebiasaannya bila menghadiri pertemuan semacam itu, ia mencoba kekuatan si penginjil yang mendoakan penyembuhan. Coba punya coba ia merasa, bahwa kekuatannya mental di hadapan kuasa yang dimiliki si penginjil tadi. Pada saat itulah ia menyadari, bahwa kuasa si penginjil tadi jauh lebih besar dari segala kekuatan paranormalnya. Maka tersentuh oleh rahmat, akhirnya ia bertobat dan membuang segala kekuatan paranormalnya untuk membuka diri bagi kuasa Allah sendiri.

Suatu pengalaman lain juga cukup menarik. Suatu ketika ada seorang ibu yang tekun melakukan Doa Yesus secara teratur tiap hari. Dia mempunyai seorang putra yang belajar bela diri dan mengembangkan tenaga dalam. Suatu ketika guru anak itu berkunjung ke rumahnya dan ketika bertemu dengan ibu tadi kemudian mengatakan kepada anaknya, bahwa ibunya punya tenaga dalam yang besar. Anak tadi yang ingin membuktikan kebenaran kata-kata gurunya, mengajak ibunya untuk adu kekuatan. Karena terus-menerus didesak oleh anaknya, akhirnya ibu itu menyetujui usul anaknya. Ia disuruh oleh anaknya duduk sila seperti kebiasaannya kalau melakukan Doa Yesus dan anak itu akan menyerang dia dengan tenaga dalamnya. Kemudian pada waktu diserang ia harus merentangkan tangan ke depan dengan tapak tangan terbuka ke depan seperti menolak sesuatu. Ketika diserang ibu itu merentangkan tangannya ke depan dan ternyata anak itu terpelanting sendiri tanpa ada kontak fisik. Hal itu terjadi sampai tiga kali dan setiap kali anak itu memang terpelanting jatuh, sehingga akhirnya ia mengakui kelebihan ibunya.

Kesaksian lain diberikan oleh seorang frater kami yang biasa membimbing Doa Yesus. Suatu ketika ia diundang untuk mengajar tentang doa Yesus pada sekelompok muda-mudi yang belajar bela diri. Waktu itu mereka mengadakan semacam pertemuan dan rencananya malam hari dan keesokan harinya mereka akan diajar Doa Yesus. Sore harinya ada demonstrasi dari gurunya tentang kekuatan tenaga dalam yang dapat mematahkan kikir baja. Dengan sekali hantam kikir baja itu patah. Tiba-tiba dalam hati frater tersebut timbul suatu reaksi dan tanda tanya, "Tuhan kekuatan apakah itu? Kalau bukan daripada-Mu, hindarkanlah itu." Ketika guru itu mau memberikan demonstrasi untuk kedua kalinya, sambil konsentrasi dan memandang pertunjukan tersebut frater kami itu menyerukan nama Yesus dalam hati: "Yesus, Yesus." Ketika guru itu menghantam kikir tersebut, ternyata dia gagal dua kali berturut-turut. Melihat hal itu frater tersebut sadar, bahwa ia telah mengganggu pertunjukan tersebut dan membuat malu guru tadi. Maka ia menghentikan doanya dan setelah itu, ketika untuk ketiga kalinya guru itu menghantam kikir tersebut, patahlah kikir tersebut.

Hal yang menarik ialah pengalaman seorang gadis yang baru saja mengikuti Retret Awal di Cikanyere. Suatu hari gadis tersebut bersama dengan seorang teman lain yang juga sudah ikut Retret Awal di Cikanyere, diminta menghantarkan temannya pergi ke seorang dokter yang juga melakukan pengobatan dengan kekuatan paranormal. Ketika temannya berada dalam ruang praktek dokter itu, gadis tadi menanti di luar. Sambil melihat-lihat gambar yang ada di ruang tunggu, ia berdoa dengan menyerukan nama Yesus perlahan-lahan dan dengan suara halus. Tiba-tiba dokternya keluar dari kamar sambil marah-marah terhadap gadis tersebut, karena merasa terganggu olehnya, padahal gadis tadi hanya menyerukan nama Yesus dan itupun hanya dengan suara perlahan-lahan, tanpa maksud mengganggu sama sekali. Mengapa dokter itu harus merasa terganggu?

Kecuali itu para suster di Ngadireso dan para frater di Cikanyere seringkali diminta orang untuk melakukan doa pembebasan bagi orang-orang yang diganggu roh jahat atau yang kena guna-guna dan semuanya menjadi bebas setelah didoakan dalam nama Yesus. Kuasa jimat-jimat pun dihancurkan dalam nama Yesus Kristus.

Dari semua fakta tersebut kiranya dapat disimpulkan, bahwa kuasa Tuhan yang diberikan kepada orang beriman sebagai karunia bebas dari Allah, jauh lebih besar daripada kekuatan-kekuatan lain yang diperoleh lewat jalan lain. Kuasa itu jauh lebih besar daripada yang dimiliki para ahli sihir yang punya kekuatan luar biasa, seperti yang kita lihat dalam Kitab Keluaran, di mana kuasa Musa mengalahkan kuasa para ahli sihir (Kel 7:10-12). Hal yang sama kita jumpai pula di Samaria, di mana ada se-orang ahli sihir yang mempesona umat waktu itu. Tetapi setelah mereka melihat kuasa Tuhan lewat Filipus yang ternyata lebih besar daripada kuasa Simon itu, mereka meninggalkan segala kesia-siaan tersebut dan berpaling kepada Tuhan. Bahkan Simon sendiri terkagum-kagum oleh kuasa Tuhan yang dinyatakan lewat Filipus (Kis 8: 6-13). Karunia itu diberikan semata-mata karena iman, bukan karena latihan-latihan tertentu. Karena itu amatlah menyesatkan, bila orang mengatakan, bahwa tenaga dalam itu adalah karunia Roh Kudus, seperti yang kadang-kadang kita dengar dinyatakan dalam ke-lompok tertentu.

3.2.   Kemampuan untuk menyembuhkan

Yang banyak berkembang dewasa ini ialah adanya penyembuhan-penyembuhan, baik di kalangan orang Kristen, maupun non-Kristen. Dalam hal itu dapat dibedakan dua jenis penyembuhan: yang satu dengan kekuatan paranormal dan yang lain dengan kuasa iman akan Yesus Kristus yang merupakan salah satu karisma Roh Kudus. Rupanya dua jenis penyembuhan itu mempunyai perbedaan yang amat besar dalam sumber dan caranya maupun dalam efeknya. Literatur tentang penyembuhan itu sudah banyak sekali. Untuk maksud dan tujuan kita, saya hanya akan memberikan ringkasan tentang sumber dan efek penyembuhan Kristiani.

3.2.1. Sumber dan cara penyembuhan Kristiani

Kuasa penyembuhan itu berasal dari iman semata-mata dan disadari sebagai karunia Roh Kudus.

Untuk memperoleh karunia tersebut orang tidak usah melatih diri dalam tenaga dalam dan karenanya dapat diterima oleh orang yang tidak memiliki tenaga dalam.

Bila orang berdoa untuk penyembuhan dalam iman, orang sadar, bahwa yang menyembuhkan bukanlah dia, melainkan Tuhan sendiri.

Sebelum orang berdoa untuk penyembuhan, orang tidak memiliki kepastian, apakah orang yang didoakan akan sembuh atau tidak, walaupun penyakitnya hanya ringan saja. Orang tidak dapat berkata, karena penyakitnya hanya ringan saja, pasti sembuh atau sebaliknya karena penyakitnya parah, tidak dapat sembuh. Kepastian baru diperoleh dalam doa itu sendiri, entah itu penyakit yang ringan atau pun berat.

Bagi orang yang beriman ada keyakinan, bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya. Karena itu penyakit apa pun dapat disembuhkan lewat iman.

Dalam perayaan penyembuhan komuniter seringkali penyembuhan terjadi tanpa penumpangan tangan atau sentuhan fisik lainnya. Seringkali bahkan penyembuhan terjadi sewaktu orang memuji dan memuliakan Tuhan.

3.2.2. Efek penyembuhan Kristiani

Penyembuhan Kristiani tidak hanya terbatas pada penyembuhan fisik belaka, melainkan juga menjangkau penyembuhan batin dan rohani.

Penyembuhan Kristiani merupakan tanda keterlibatan Allah dalam hidup orang yang menderita, merupakan tanda cintakasih Allah yang konkrit.

Bila seorang mengalami penyembuhan seperti itu, entah itu lewat seseorang, atau lewat suatu tim pendoa, atau lewat suatu perayaan penyembuhan komuniter, orang sadar, bahwa Tuhanlah yang menyembuhkan dan karena itu biasanya orang memuji dan memuliakan Tuhan untuk penyembuhan tersebut. Orang itu tidak akan berkata: "Wah, orang itu hebat", melainkan akan bersyukur dan memuji Tuhan yang telah menyembuhkan dia dan yang berkenan memakai pendoa itu.

Penyembuhan seperti itu menyadarkan orang, bahwa Allah sungguh hidup dan terlibat dengan kita, sehingga biasanya membawa pertobatan dan perubahan hidup yang mendalam. Bagi banyak orang penyembuhan seperti itu merupakan perjumpaan konkrit yang pertama dengan Allah yang hidup, yang selanjutnya mempengaruhi hidupnya.

Karena itu karunia penyembuhan merupakan sarana evangelisasi yang efektif, karena mewartakan kehadiran Allah yang Mahakasih dan yang memperbarui hidup manusia.

Suatu hal yang menarik dalam penyembuhan Kristiani ialah, bahwa orang yang mendoakan penyembuhan tidak merasa tenaganya terkuras. Orang dapat berdoa berjam-jam lamanya tanpa tenaganya terkuras. Di samping itu, kuasa iman sungguh tidak terbatas dan dapat menyembuhkan penyakit apa saja. Bila orang mempergunakan karunia penyembuhan itu dengan baik, hubungannya dengan Tuhan justru akan semakin berkembang dan semakin hari ia akan semakin berkembang dalam iman, harapan dan cintakasih.

3.3.   Bahaya kuasa kegelapan

Dalam menggeluti kemampuan paranormal itu mau tidak mau kita akan berjumpa dan berhadapan dengan kuasa kegelapan dalam segala bentuknya. Di Eropa dan Amerika Serikat pemujaan setan yang dahulu dilakukan secara tersembunyi, kini dilakukan dengan terang-terangan, tanpa hambatan lagi. Munculnya pemujaan setan yang dilakukan dalam The Church of Satan sudah menggejala. Karena itu dewasa ini kebutuhan akan pelayanan doa pembebasan dari kuasa kegelapan semakin terasa, sudah merupakan suatu fenomena global. Sungguh menarik, bahwa sebuah buku tentang Sakramen Tobat yang ditulis oleh seorang teolog Perancis kontemporer, memberikan tempat yang luas tentang doa pembebasan dari gangguan roh jahat. Doa pembebasan dari gangguan roh jahat mendapat perhatian yang luas, baik di Amerika Serikat maupun di Eropa. Diterbitkannya sebuah buku oleh seorang eksorsis resmi dari kota Roma yang menceriterakan pengalamannya sebagai eksorsis, cukup menarik perhatian. Teolog Perancis terkenal Rene Laurentin juga menulis sebuah buku yang membahas realitas roh jahat serta doa pembebasannya secara panjang lebar. Selanjutnya masih banyak sekali literatur yang ditulis tentang realitas roh jahat dan doa pembebasan, karena fakta tentang orang yang dirasuki roh sungguh sudah menggejala.

Kalau gejala kerasukan dan terganggu roh jahat sudah menggejala di Eropa dan Amerika Serikat, demikian pula halnya di Indonesia. Dalam pelayanan kami gejala-gejala seperti itu sering kali kami jumpai, baik dalam diri orang-orang dewasa maupun anak-anak muda. Seringkali kami harus melayani orang yang diganggu oleh roh jahat atau kuasa kegelapan dalam pelbagai tingkatannya. Dalam pelayanan itu kami juga sering berjumpa dengan kasus gangguan roh jahat karena yang bersangkutan bermain-main dengan kuasa kegelapan, entah lewat bentuk-bentuk perdukunan, penyembuhan paranormal, atau pun lewat kelompok bela diri tertentu karena mencari kesaktian. Cukup sering kami jumpai anak-anak muda yang diganggu roh jahat karena mereka itu ikut kelompok bela diri tertentu, rupanya karena mereka diisi oleh gurunya.

Umumnya mereka itu terpikat oleh daya tarik tenaga dalam yang memberikan kesaktian kepada mereka. Untuk menjadi unggul dalam pencak silat, mereka ingin memperoleh kekuatan yang lebih besar dan tidak jarang mereka justru jatuh dalam cengkeraman kuasa kegelapan. Suatu saat kami mengadakan retret karismatik yang diikuti anak-anak muda. Ketika diadakan doa-doa selama retret itu, gejala-gejala kerasukan itu muncul dalam diri beberapa anak muda dan setelah ditangani ternyata, bahwa mere-ka itu semuanya berasal dari suatu perguruan yang sama. Juga tidak jarang, bahwa kami harus mengadakan doa pembebasan untuk orang-orang yang telah pergi ke tokoh-tokoh paranormal untuk penyembuhan.

3.4.   Jalan kelepasan, tuntutan cintakasih

Setelah mengadakan survey dalam pelbagai macam bidang yang ada hubungannya dengan gejala paranormal, kiranya haruslah dikatakan, bahwa kemampuan paranormal itu dari satu pihak merupakan gejala yang umum sekali, namun dari pihak lain juga amat terbatas dan mengandung bahaya yang amat nyata. Kemampuan paranormal yang bukan berasal langsung dari Tuhan, mengandung banyak risiko. Memang orang dapat memperkembangkannya secara natural, secara alami lewat latihan-latihan tertentu, namun kemampuan paranormal yang alami itu sangat terbatas dan juga mengandung godaan yang besar sekali, sehingga hampir-hampir tidak ada orang yang mengembangkan kemampuan tersebut tanpa jatuh ke dalam godaan kuasa kegelapan. Karena banyak orang yang memakai kekuatan itu untuk pelbagai macam tujuan, maka tidak jarang terjadi benturan di antara para pemakainya. Misalnya seorang yang melepaskan orang lain dari gangguan guna-guna dengan kemampuan paranormal, akan berhadapan dengan orang yang mengirim guna-guna tersebut. Karena itu ia mudah sekali tergoda untuk mencari perlindungan dalam kekuatan yang lebih besar, yang biasanya bermuara dalam kuasa kegelapan. Kecuali itu godaan kesombongan yang menghambat kehidupan Kristiani kita juga sangat nyata dan besar sekali. Sebaliknya bila guna-guna itu dilepaskan dan dipatahkan oleh kuasa iman dalam nama Yesus Kristus, kuasa itu akan hancur.

Kuasa penyembuhan yang berasal dari karunia Roh Kudus jauh lebih besar daripada yang berasal dari kemampuan paranormal semata-mata. Kecuali itu juga lebih aman, karena kuasa itu untuk dapat berkembang, justru menuntut kerendahan hati dan tidak mengaburkan tujuan hidup Kristiani kita yang luhur sekali. Karena itu sebagai seorang Kristen kita harus kembali kepada tujuan pokok kita, yaitu persatuan dengan Tuhan. Apakah gunanya bagi manusia bila ia memiliki seluruh dunia, tetapi kehilangan jiwanya? Apakah guna-nya bagi manusia bila ia memiliki kekuatan paranormal yang besar, tetapi terpisah dari Tuhan? (bdk. Mat 16:26) Menyadari tujuan hidup kita yang luhur dan mengejar-nya dengan segenap hati adalah jauh lebih bermanfaat bagi kita dan bagi mereka yang harus kita layani. Kita harus melihat segala gejala dan kemampuan paranormal dalam perspektif tujuan akhir kita. Dalam hal ini kita harus kembali berpaling kepada Santo Yohanes dari Salib yang menunjukkan kepada kita cita-cita yang amat luhur dan jalan yang aman. Cita-cita hidup kita yang luhur dan mahaindah itu tak pernah boleh lepas dari pandangan mata kita.

Menghadapi keindahan dan kemuliaan puncak gunung yang demikian besarnya, Santo Yohanes ingin mengajak kita untuk mendakinya tanpa ayal. Ia adalah seorang pembimbing yang telah sampai di puncak dan ia ingin membawa kita ke sana, di mana telah disediakan begitu banyak karunia yang luar biasa bagi kita oleh Allah sendiri, karunia yang begitu indah dan yang memberikan kebahagiaan yang tidak terperikan. Di hadapan semuanya itu segala sesuatu yang lain tampak pudar, demikian pula segala kuasa dan pengalaman paranormal.

Dalam sketsa Mendaki Gunung Karmel kita lihat gambaran tentang tiga jalan yang menuju ke puncak. Yang pertama ialah yang ingin menikmati kesenangan-kesenangan dan barang-barang duniawi yang akhirnya menuju jalan buntu. Jalan yang kedua ialah yang ingin menikmati dan memakai perkara-perkara rohani, termasuk kekuatan paranormal, yang akhirnya juga sampai pada jalan buntu pula. Jalan yang ketiga ialah jalan kekosongan: nada, nada, nada (kosong, kosong, kosong). Jalan ini ialah jalan kelepasan yang menuju ke puncak. Hanya lewat jalan inilah orang akan sampai ke puncak.

Secara radikal sekali Santo Yohanes menuntut kelepasan. Segala sesuatu harus dilepaskan demi cinta kepada Allah. Untuk dapat sampai kepada kesatuan cintakasih dengan Allah yang luhur itu, orang harus melepaskan segala sesuatu dan memasuki apa yang disebutnya dengan istilah malam gelap, yang bukan lain daripada pengosongan diri dalam segala bidang. Bagi Santo Yohanes Salib, kekuatan-kekuatan paranormal termasuk salah satu bidang yang juga harus ditinggalkan, bila orang ingin sampai ke puncak. Di sini harus segera dikatakan, bahwa pengosongan itu tidak mungkin, bila orang tidak lebih dahulu ditarik oleh suatu tarikan yang lebih kuat, yaitu tarikan cinta kepada Allah yang mulai membakar hatinya. Hanya cinta inilah yang memberikan kekuatan kepadanya untuk melepaskan segala sesuatu demi Allah, termasuk macam-macam visiun, apalagi kemampuan paranormal.

Mengapa kita harus melepaskan semuanya itu? Tujuannya ialah agar kita tidak terhambat dan tetap terbuka untuk menerima karunia yang lebih besar dan lebih luhur. Bukanlah maksud Santo Yohanes Salib supaya kita dengan takut atau tegang membuang semuanya itu, tetapi agar kita tidak memperhatikannya, tidak lekat padanya. Jadi sikap yang tepat ialah sikap lepas bebas, tidak terikat olehnya. Itu semua berlaku untuk segala bentuk visiun, wahyu, pernyataan, sabda, kecuali beberapa hal yang sudah termasuk dalam persatuan itu sendiri, seperti umpamanya sabda substansial. Alasannya ialah:

Allah menghasilkan efeknya di dalam jiwa pada saat pernyataan itu diberikan, tanpa dapat dirintangi oleh manusia.

Dengan bersikap demikian, kita menghindari bahaya tipuan si iblis, dan tidak usah berjerih payah membedakan mana yang dari Allah, mana yang bukan. Seringkali hal itu sukar dilakukan dan juga banyak membuang tenaga, waktu serta menimbulkan banyak kerugian lainnya.

Dengan sikap ini kita sama sekali tidak menghina Allah. Justru sebaliknya, karena bagi Allah yang penting ialah buahnya. Maka dengan sikap ini orang hanya mengambil dari pernyataan-pernyataan terse-but apa yang dikehendaki Tuhan, yaitu semangat devosi, iman dan cintakasih, sebab justru untuk itulah pernyataan-pernyataan tadi diberikan.

Namun jalan pengosongan itu bukanlah jalan yang negatif, melainkan meninggalkan sesuatu yang kurang berharga untuk memperoleh sesuatu yang jauh lebih berharga. Dalam hal ini pun berlaku sabda Tuhan Yesus, "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya dan segala yang lain akan ditambahkan kepadamu" (Mat 6:34). Karena itu pula kita mau seperti pedagang yang mencari mutiara berharga. Setelah menemukannya, dengan gembira dia menjual segala miliknya untuk membeli mutiara tersebut, karena dia tahu, bahwa nilai mutiara itu jauh lebih besar daripada semua yang dimilikinya. Seperti digambarkan oleh Santo Yohanes Salib, juga dalam sketsanya tentang Mendaki Gunung Karmel: Karena aku tidak menginginkannya, semuanya itu diberikan kepadaku tanpa keinginan (maksudnya tanpa kelekatan) dan karenanya tidak mengganggu hubungan kita dengan Allah.

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting