Print
Hits: 5589

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

 

Ternyata ada beda tegas antara ketidak percayaan dan ketegaran hati. Yang satu demi kebenaran yang dikejarnya. Yang lain benar-benar berkeras hati tak mau bertobat. Apa arti ketidak percayaan? Bagaimana dengan ketegaran hati? Apa beda keduanya? Apa yang harus kita buat? Kita belajar dari Tomas.

Dalam Injil Yohanes, kita mendengarkan satu ajaran yang penting bagi kita. Kita mendengarkan bahwa Tomas tidak percaya akan kebangkitan Yesus. Hal ini dinyatakan sebelum ia dapat menyentuh Yesus yang tersalib. Apa maksudnya bagi kita? Jelas, iman akan kebangkitan Kristus bukan sesuatu yang mudah untuk dimengerti. Bagaimana mungkin Yesus bisa bangkit? Bukankah Dia manusia? Kiranya kita perlu merenungkan bahwa Yesus Kristus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia.

Syukurlah, Tomas bukan seorang yang keras kepala. Kendati ia tak percaya, ia terbuka terhadap nasehat para rasul untuk kembali berdoa bersama para rasul. Akhirnya, Yesus tersalib yang kini telah bangkit hadir dan menyapa Tomas. Tidak hanya itu, Tomas tak berani menyentuh tanda kesengsaraan-Nya. Ternyata, ketidak percayaan Tomas mengantarnya pada pengalaman iman yang hidup akan kebangkitan Kristus. Pertanyaannya, kita ini orang tak percaya atau orang yang tegar hati?

Sungguh pengakuan iman Tomas akan Yesus yang bangkit mendatangkan kebahagiaan buat kita. Ketidak percayaan Tomas telah mendatang berkat bagi kita yang percaya pada Yesus yang bangkit. Bukankah Yesus mengatakan bahwa berbahagialah orang yang tak melihat namun percaya. Tomas telah gagal untuk percaya tanpa melihat, tetapi ketakpercayaannya mendatangkan kebahagiaan penuh bagi kita untuk percaya sekalipun kita tak pernah melihatnya. Berbahagialah mereka yang percaya, namun tak melihat-Nya.

Belajar dari pengalaman iman Tomas, kiranya memberikan pencerahan bagi kita. Ternyata iman, bukanlah sesuatu yang harus begitu saja diterima. Iman perlu dipertanyakan bahkan diragukan. Iman perlu mendapatkan pengertian yang benar. Maksudnya, bukan supaya kita bertegar hati dalam kejahatan, melainkan supaya kita percaya kepada Yesus Kristus dan beroleh hidup yang kekal. Jadi, berhentilah untuk bertegar hati, dan sekarang ini percayalah kepada Yesus yang bangkit!