User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index

 

Bagian Pertama Doa “Salam Maria”

  • Salam Maria 

Secara harafiah berarti “bergembiralah Maria”. Salam malaikat Gabriel ini membuka doa Ave. Allah sendiri yang memberikan salam itu melalui malaikat Gabriel yang diutus-Nya. Doa kita berani mengambil alih salam kepada Maria, dengan memandang hamba yang hina (bdk. Luk. 1:48), seakan-akan dengan mata Allah dan mengambil bagian dalam kegembiraan yang Allah alami karena Maria. (bdk. Zef. 3:17b)

  • Penuh rahmat, Tuhan sertamu

Maria penuh rahmat, karena Tuhan ada sertanya. Rahmat yang memenuhi dia seluruhnya adalah kehadiran Dia yang merupakan sumber segala rahmat. “Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai Puteri Yerusalem!... Tuhan Allahmu ada di antaramu.” (Zef. 3:14.17a) Maria, yang didalamnya Tuhan sendiri berdiam, merupakan puteri Sion secara pribadi, Tabut Perjanjian dan tempat di mana kemuliaan Tuhan bertahta. Ia adalah “kemah Allah di tengah-tengah manusia” (Why. 21:3). “Penuh rahmat”, Maria menyerahkan diri sepenuhnya kepada Dia yang mengambil tempat tinggal di dalamnya dan hendak ia berikan kepada dunia.

  • Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus

Pada bagian ini setelah salam yang diberikan oleh malaikat Gabriel, kita beralih kepada sapaan yang diucapkan oleh Elisabet ketika Maria mengunjungi dia. Elisabet yang dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus (Luk. 1:41) merupakan orang pertama dari sederetan panjang angkatan-angkatan yang menyebut Maria bahagia. Maria diberkati di antara semua perempuan (Luk. 1:42), karena ia telah percaya bahwa Sabda Allah akan dipenuhi. Maria diberkati karena ia dengan penuh iman telah menjawab “Ya” pada kehendak Allah. Atas dasar iman, semua bangsa mendapat berkat melalui Abraham (Kej. 12:2-3), dan atas dasar iman, Maria telah menjadi Bunda sekalian kaum beriman. Karena Marialah, semua bangsa di dunia dapat menerima Dia yang adalah berkat Allah sendiri : “Yesus, buah tubuhmu yang terpuji.”

 

Bagian Kedua Doa “Salam Maria”

  • Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami

Elisabet yang merasa heran dan terkejut “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Luk. 1:43), juga menjadi keheranan kita karena Maria telah berkenan menjadi Bunda kita dan hendak membawakan Yesus Puteranya kepada kita. Maria yang adalah Bunda Tuhan telah menjadi Bunda kita manusia yang berdosa ini. Maria yang tak bernoda mencintai kita yang berdosa dan dengan kelembutan hatinya, Maria mau mendengarkan dan menerima segala kesusahan, keluh kesah dan permohonan kita. Maria bukan sekedar menerima dan mendengarkan begitu saja kemudian dilupakan atau diabaikan, namun Maria membawa segala permohonan dan ungkapan hati kita itu kepada Yesus, ia menyampaikan segala persoalan kita kepada Yesus. Maria berdoa bagi kita semua, sebagaimana ia berdoa bagi dirinya sendiri : ”Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk. 1:38) Kalau kita mau mempercayakan diri kepada doa-doanya, maka itu berarti bahwa kita pun menyerahkan diri bersama Maria kepada kehendak Allah. Kita menyerahkan diri melalui doanya yang amat luhur “Jadilah kehendak-Mu”.

  • Doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati

Ketika kita berdoa dan menyampaikan permohonan kita kepada Bunda Maria supaya ia mendoakan kita, maka pada saat itu kita pun menyadari dan mengakui diri sebagai orang-orang berdosa yang membutuhkan belas kasihan, dan segera berpaling kepada “Bunda Kerahiman” yang kudus seutuhnya. Maria yang tanpa cela dan noda dosa meneruskan permohonan kita dan menyatukannya dengan doa-doanya yang suci dan murni. Hatinya yang murni seakan ikut menyucikan doa dan permohonan kita. Kita mempercayakan diri kita kepadanya “sekarang”, dalam kehidupan kita saat ini, hari ini. Setelah mempercayakan diri hari ini kepadanya, maka kepercayaan kita itu akan meluas lagi sehingga kita pun segera mempercayakan diri kita, kehidupan kita di waktu yang akan datang, bahkan pada “waktu kematian kita” kepadanya pula. Kita berdoa dan berharap semoga di waktu akhir hidup kita itu, Maria bunda kita yang berbelas kasih berkenan sungguh-sungguh hadir, seperti pada waktu kematian Yesus Puteranya di atas kayu salib, dan semoga ia menerima kita pada waktu kematian kita sebagai ibu kita. Dengan kehadirannya dan penyertaannya, kita percaya bahwa pada saat ajal kita nanti, Bunda Marialah yang akan menghantar dan mengiringi perjalanan kita menuju kepada persatuan dengan Puteranya Yesus Kristus dan akhirnya memasuki kebahagiaan abadi bersama-Nya di Firdaus yang telah dijanjikan-Nya itu. Bunda Maria merupakan jalan menuju Yesus yang akan membawa kita kepada Bapa di surga. Kita sungguh berharap dengan pertolongan dan doa-doa dari Bunda tersuci ini, kita akan beroleh keselamatan dan hidup kekal.

Doa “Salam Maria” yang amat pendek dan sederhana ini hampir setiap saat didoakan oleh kita sebagai umat Katolik yang beriman. Semoga doa-doa ini pun semakin membawa kita untuk lebih lagi menghormati Bunda Kristus dan mencintainya sebagaimana kita mencintai Kristus sendiri.  “Bunda Maria, doakanlah kami anak-anakmu...”

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting