Print
Hits: 15794

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Santa Agnes adalah seorang santa yang terkenal dan amat populer di kalangan jemaat Kristen kuno. Itulah sebabnya maka namanya tercantum dalam Doa Syukur Agung Misa Kudus. Nama Agnes sendiri berasal dari kata “agnus” yang berarti domba kecil tersayang.

Agnes, Putri Bangsawan

Santa Agnes dilahirkan di kota Roma pada tahun 291 sebagai putri tersayang dari seorang bangsawan Kristen yang saleh. Kedua orangtua Agnes dalam iman akan Kristus tidak pernah melupakan saudara-saudari mereka yang berkekurangan. Sering rumah kediaman mereka yang mirip istana itu dijadikan semacam balai amal bagi orang-orang miskin dan terlantar. Di balik semua karya amal mereka itu, mereka tetap hidup bersahaja. Tidak seperti umumnya bangsawan dan orang-orang kaya zaman itu yang seringkali malah memboros-boroskan harta mereka untuk pesta pora dan memegahkan diri. Bahkan di tengah-tengah bangunan tempat tinggal mereka itu terdapat sebuah ruang khusus tersembunyi yang selalu tersedia untuk Misa Kudus. Mengapa tersembunyi? Karena pada masa itu berkuasalah Kaisar Dioklesianus yang sangat membenci orang-orang yang menganut ajaran Kristus ini. sudah banyak orang Kristen yang ditangkap dan dibunuh hanya karenamereka tidak mau menyangkal agama mereka dan menyembah dewa-dewi bangsa Romawi. Di tengah keluarga dan situasi kerajaan semacam inilah Agnes kecil lahir dan berkembang.

Penyerahan Diri kepada Yesus

Dalam keluarganya Agnes senantiasa dididik ibunya menurut Didache (ajaran keduabelas rasul, red.), sehingga perlahan-lahan timbul dalam hatinya cinta kepada Yesus Kristus yang kemudian menjiwai seluruh kehidupannya. Semakin lama, cintanya akan Yesus semakin besar, sehingga dalam umurnya yang masih amat muda ia telah mengambil suatu keputusan yang sangat luhur, yaitu: menyerahkan diri dan pribadinya secara utuh hanya kepada Yesus, Sang Mempelai Ilahi. Dalam hal ini kedua orangtuanya juga tidak berkeberatan bahkan sangat menyetujuinya. Dan ternyata persembahan jiwa yang masih murni ini sangat berkenan kepada Tuhan dan hal ini akan terbukti kemudian.

Agnes, Sang Mempelai Allah

Agnes kecil tumbuh menjadi gadis yang sungguh elok paras wajahnya. Dan di dalam keelokan paras wajah dan juga budi itu terdapatlah iman dan kesetiaan yang luar biasa. Karena kecantikannya yang mempesona, banyaklah pemuda yang tertarik dan berusaha meminangnya. Meskipun demikian, Agnes selalu menolak mereka karena ikrarnya untuk hidup suci murni dan tidak menikah. Hal ini sangat menjengkelkan hati para pemuda itu.

Di antara para pemuda itu terdapat putra dari Gubernur Roma sendiri. Kesombongan dan keinginan untuk mengambil Agnes sebagai istrinya, membuat ia terus-menerus mendesak Agnes. Namun Agnes juga terus-menerus menolaknya, sampai akhirnya, rasa malu dan marah karena terus-menerus ditolak membuat rasa cinta anak gubernur tadi berubah menjadi rasa benci yang mendalam.

Agnes Ditangkap

Suatu saat tersiarlah berita: “Agnes seorang pengikut ajaran Kristus!” Gegerlah kota Roma yang telah mengenal Agnes sebagai seorang gadis yang cantik dan baik budinya ini. berita ini akhirnya sampai ke telinga para pemuda yang pernah ditolak oleh Agnes, termasuk anak dari Gubernur Roma tadi. Akibat dari dendamnya, ia segera melaporkan hal ini kepada ayahnya. Agnes segera ditangkap dan diseret ke pengadilan. Di depan hakim, ia disuruh menyangkal imannya akan Kristus. Namun dengan keabahan hati yang mengagumkan, ia tetap setia akan imannya. Sampai akhirnya, ia diancam oleh hakim akan diserahkan ke tempat pelacuran, apabila ia masih tetap tidak mau membuang kepercayaannya itu. Perasaan ngeri sekilas terlihat di wajah Agnes, namun segera hilang oleh kepercayaannnya akan Mempelainya yang tak akan membiarkan dirinya untuk dinodai. Melihat hal ini, hakim pengadilan itu sangat marah dan merasa dipermalukan, segera ia memerintahkan anak buahnya untuk melaksanakan ancamannya.

Dalam tempat yang penuh hawa maksiat itu, Agnes tetap tabah dan percaya kana perlindungan Sang Mempelainya yang tak mungkin akan membiarkan ia dinodai. Kesuciannya tampak dengan nyata memancar keluar dari seluruh keberadaannya. Tak henti-hentinya dari mulutnya terdengar puji-pujian kepada Allah yang Mahakudus. Melihat hal yang aneh dan menakjubkan ini pemuda-pemuda tadi tidak berani untuk mendekatinya sama sekali. Namun salah seorang dari mereka yang bernama Sampronius berusaha membujuknya: “Maulah menikah dengan aku saja, maka engkau akan kuselamatkan.” Tetapi Agnes berkata: “Maafkan saja, saya sudah memiliki kekasih, Ia sangat mencintai aku dan aku pun cinta kepadanya.” Mereka bertanya siapakah orang itu dan Agnes menjawab: “Dialah Yesus Kristus.” Kata-kata ini sangat menyinggung hati mereka, namun tetap saja mereka tidak berani untuk mendekatinya. Bahkan ketika seorang pemuda memberanikan diri untuk mendekatinya, tiba-tiba suatu sinar dari surga yang menyilaukan mata menerpa dia. Seketika itu juga ia jatuh dan menjadi buta. Teman-temannya menjadi ketakutan dan sambil memohon belas kasihan, menyeret pemuda tersebut ke hadapan Agnes. Lalu Agnes menyanyikan lagu syukur dan dengan doanya, pemuda itu dapat melihat lagi dan seketika itu juga ia bertobat.


Agnes Dihukum Mati

Setelah kejadian itu, Agnes diserahkan kembali ke pengadilan. Di sana ia diperintahkan untuk menyembah berhala-berhala bangsa Romawi. Namun dengan ketegaran dan kekuatan yang berasal dari Tuhan, ia menolak dengan tegas dengan memancarkan kesucian yang mengagumkan orang-orang yang menyaksikannya. Sesuai dengan hukum waktu itu, Agnes pun dijatuhi hukuman mati.

Harinya telah tiba. Di tengah lapangan telah tersedia onggokan kayu tempat Agnes akan dibakar hidup-hidup. Orang berduyun-dyun menuju ke tempat itu untuk menyaksikan semuanya. Masuklah Agnes dan berdirilah ia di atas onggokan kayu itu dengan tangan terkatup. Matanya melayang ke langit dan mulutnya tidak pernah berhenti untuk memuji Tuhan.

Api mulai dinyalakan dan semakin lama semakin besar. Panas api terasa sampai ke tempat penonton berdiri. Namun sesuatu yang ajaib terjadi. Seolah-olah muncul hembusan angin kuat yang mengakibatkan nyala api berubah arah membakar orang-orang di sekeliling tempat pembakaran namun sama sekali tidak menyentuh Agnes. Hal ini berlangsung terus sehingga akhirnya api terpaksa dipadamkan. Agnes lalu dimasukkan ke dalam penjara kembali.

Sekali lagi Agnes dihadapkan ke pengadilan dan sekali lagi ia disuruh untuk menyangkal kepercayaannya. Namun ia hanya tersenyum dan berkata, “Tidak ada gunanya bagi tuan untuk terus mendesakku. Hatiku sudah tetap, kepada Tuhanlah aku berbakti dan menyerahkan seluruh hidupku.” Sesudah berkata demikian, ia menengadah ke langit dan berdoa, “Raja segala abad, bukakanlah pintu surga bagiku.”

Habislah kesabaran hakim itu. Lalu ia memberi perintah kepada algojo untuk memenggal Agnes saat itu juga.

Dengan muka bersinar dan tangan menyilang di dada berlututlah Agnes untuk menyerahkan hidupnya itu kepada Tuhan. Badan yang ramping dan berbaju putih itu seolah-olah sudah menyerupai makhluk surgawi.

Dengan tangan gemetar sang algojo mengangkat pedangnya. Namun ia segera ditegur pembesar kota, “Patutkah seorang algojo ditundukkan oleh iba hati?” Terkejut oleh teguran itu, segera ia mengayunkan pedang dan gugurlah bunga yang memancarkan keharuman surgawi dan jatuh ke tanah. Namun kemuliaan surgawi itu sendiri telah menantikannya. Roh Agnes terbang melayang menuju Kekasihnya yang telah membuka tangan untuk menyambutnya. Santa Agnes wafat pada usia 13 tahun.

Pesta Santa Agnes dirayakan pada tanggal 21 Januari dan 28 Januari. Menurut cerita, pada tanggal 28 Januari Santa Agnes menampakkan dirinya kepada orangtuanya di makamnya.

Jenazahnya dimakankan di Jalan Nomentana, Roma. Karena keberanian, kepolosan dan kemurniannya, Agnes dijadikan teladan dan pelindung kaum muda, khususnya para pemudi. Untuk menghormatinya didirikanlah sebuah gereja di atas makamnya.

Seperti digambarkan di depan, Santa Agnes seringkali digambarkan dengan seekor anak domba, yang mau menunjukkan kemurniannya yang menyerupaiu kemurnian anak domba yang baru lahir, dan juga kemurnian cintanya kepada Yesus Kristus, Anak Domba Allah, Penebus dosa manusia.

Semoga karena doanya kita senantiasa mau mencintai Yesus dengan segenap hati kita.

O, Santa Agnes, ajarilah kami untuk lebih mencintai Yesus, Sang Kekasih Abadi.

Ajarilah kami untuk mengenal lebih dalam akan cinta Sang Ilah sendiri.

Biarlah hanya Dia yang menguasai segenap jiwa, raga dan hati kami.

Bagi Dialah kemuliaan, syukur, pujian, kehormatan untuk selama-lamanya. Amin.