User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Article Index

Pasangan Bermasalah

Tidak semua orang Kudus rupanya memiliki perkawinan yang baik atau berasal dan keluarga kaya raya. Beberapa diantaranya dilahirkan dan keluarga yang berantakan atau hidup dalam rumah tangga yang tidak bahagia dan penuh skandal sebelum pertobatan mereka.

Misalnya saja S. Elisabeth dan Portugal yang dilahirkan dalam sebuah keluarga raja yang terkena ekskomunikasi. Pada usia dua belas tahun ia sudah dinikahkan dengan seorang raja lain yang juga diekskomunikasi karena alasan politis. Ia yang memiliki dua orang putera sangat menderita dan tidak bahagia dalam hidup perkawinannya karena ketidaksetiaan suaminya. Tetapi ia tetap sabar dalam menghadapi kesulitan-kesulitannya. S. Elisabeth dihormati sebagai pelindung perdamaian karena jasanya menggagalkan sebuah perang rakyat. Ia memiliki perhatian besar bagi anak-anak miskin dan membangun rumah yatim piatu. Setelah kematian suaminya ia bergabung dengan ordo S. Klara.

S. Fransiskus Borgias dilahirkan dalam suatu keluarga yang sangat terkenal keburukannya sehingga tidak heranlah ia bertumbuh menjadi seperti nenek moyangnya. Tetapi selanjutnya akibat peristiwa kematian dan seorang ratu yang sangat dipujanya, cintanya kepada orang miskin perlahan-lahan mulai tumbuh dan ia menjadi seorang yang saleh serta ayah dan delapan anak. Setelah ditinggal mati istrinya yang tercinta, S. Fransiskus Borgias masuk Serikat Yesus dan menjadi sahabat dan St. Ignasius Loyola. Pestanya tanggal 3 Oktober.

Hal serupa juga terjadi pada S. Alfonsus Rodriguez. Setelah usahanya bangkrut, ia juga kehilangan istri dan anak-anaknya. Selanjutnya ia memulai suatu hidup penuh doa dan penyangkalan diri. Ia pun mencoba untuk melamar masuk Serikat Yesus. Meskipun pada awalnya ditolak, akhirnya ia diterima masuk ordo sebagai bruder dan menghabiskan 46 tahun pengabdiannya sebagai penjaga pintu di Kolese Yesuit di Majorca, Spanyol. Peringatannya dirayakan pada tanggal 31 Oktober.

Salah satu teladan yang sungguh cemerlang ialah kehidupan keluarga bahagia dan Beata Anna Maria Taigi dan Italia. Ibu dari tujuh anak ini hidup selama 48 tahun bersama suaminya yang miskin. Meskipun sangat sibuk oleh pekerjaan rumah tangga, Anna sangat tekun berdoa dan selalu dekat dengan Allah. Banyak orang mengalami kesulitan ditolongnya dengan nasihat-nasihat, bahkan sampai para uskup dan pemimpin umat lainnya datang kepadanya untuk berkonsultasi. Beberapa orang kudus yang menikah seperti dikisahkan secara singkat di atas merupakan teladan yang layak diikuti oleh pasangan suami istri maupun keluarga-keluarga jaman sekarang. Tidaklah berlebihan jika gereja, seperti telah didengungkan dalam Konsili Vatikan II, menyerukan panggilan kepada kekudusan dan menyadarkan setiap warganya untuk mengejar dan meraihnya dalam status atau cara hidup, tugas-tugas maupun keadaanya tanpa kecuali (LG 40 dan 41). Kita Semua tanpa kecuali juga diundang untuk mewujudkan hal itu dalam hidup kita. Bahkan menurut Paus Yohanes XXIII, setiap orang Kristen wajib memahami dan mengejar kekudusannya sendiri dan dengan sekuat tenaga tanpa memandang status, kedudukan, pangkat, atau golongan, tanpa memandang waktu dan tempat, umur, jenis kelamin, kesukuan atau kebudayaan, membentuk suatu keluarga yang kudus.”

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting