Print
Hits: 9884

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Karunia Sabda Pengetahuan

Karunia sabda pengetahuan adalah karunia Roh Kudus yang sangat berharga dalam pelayanan. Karunia ini akan sangat membantu dalam pelayanan konseling, terutama pelayanan penyembuhan batin, pertobatan, pembebasan, penyembuhan fisik, dan juga dalam kebangunan rohani atau KRK dll. Bdk. 1 Kor 12: 8b: “… kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.”

Melalui karunia ini Allah mengungkapkan suatu situasi khusus, yang sudah terjadi, atau apa yang sedang terjadi pada saat ini dalam sejarah hidup seseorang. Berkat pernyataan Allah itu, seseorang dapat menemukan akar persoalan, penyebab suatu kebekuan hati, dosa yang tersembunyi, atau pengetahuan suatu penyembuhan baik penyembuhan fisik maupun batin.

Seringkali karunia ini dinyatakan lewat pikiran, berupa kata-kata, gambar/penglihatan (visiun), atau perasaan yang pasti (keyakinan). Kita memiliki kepastian tentang hal itu, walaupun kita tahu bahwa itu tidak berasal dari kita, tetapi dari Roh Kudus yang bekerja dalam diri kita.

Contoh: pertobatan dan penyembuhan batin Wanita Samaria, oleh sabda pengetahuan Yesus.

Kisah Wanita Samaria: Refleksi diambil dari Injil Yoh 4: 1-42

Pukul dua belas siang, panas terik, ....sepi, hening, tidak ada seorangpun yang datang ke sumur Yakub pada siang bolong ini. Ah sungguh nyaman pergi ke sumur siang-siang begini pikir wanita Samaria itu, bebas dari pergunjingan masyarakat yang biasanya merendahkan dia.

Mungkin ia pernah beberapa kali pergi ke sumur pagi-pagi bersama wanita-wanita lain yang menimba air, tetapi wanita-wanita yang berjumpa dengannya, selalu menatapnya dengan sikap penuh curiga dan kejijikan. Betapa sesak hatinya ketika ia sering  mendengar orang-orang berbicara mengenai dirinya: ”Wanita ini mempunyai kehidupan yang memalukan, wanita ini terkenal sebagai wanita pendosa, oleh sebab itu masyarakat sangat merendahkan dan menjauhi dia.” Begitulah suara-suara sumbang yang ditujukan kepada dirinya, sebab biasanya wanita-wanita menimba air di sumur Yakub pagi-pagi benar untuk keperluan rumah tangga mereka, dan mereka mengenal wanita Samaria ini sebagai seorang pendosa.  Maka wanita Samaria ini memilih untuk pergi pada jam dua belas tengah hari untuk menimba air, ketika suasana di sumur sudah sepi.

Pada siang terik ini Yesus sangat letih oleh perjalanan, maka Ia duduk di pinggir sumur. Wanita ini tak menyangka sebelumnya akan bertemu dengan Yesus. Di tepi Sumur Yakub itu Yesus dan wanita Samaria  bercakap-cakap dari hati ke hati. Dari pembicaraan itu, Yesus menyingkapkan seluruh rahasia kehidupannya. Ia mengenal dan mengetahui kehidupan pribadinya yang terdalam.

“Kata Yesus kepadanya: ‘Pergilah, panggilah suamimu, dan datang ke sini.’ Kata perempuan itu: ‘Aku tidak punya suami.’ Kata Yesus kepadanya: ‘Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar.’ Kata perempuan itu, ‘Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.’” (Yoh 4: 16-18, Sabda pengetahuan Yesus)

Yesus sungguh Seorang Pribadi yang mengagumkan. Dia penuh kasih, Dia lemah-lembut, dan murah hati, walaupun Ia mengetahui dosa-dosa yang telah diperbuat Wanita itu,  namun Ia memancarkan kerahiman Allah yang menghangatkan hatinya yang beku. Ia menerima wanita itu apa adanya, Ia  mengasihinya. Ia tidak ingin wanita itu binasa oleh dosa-dosanya. Yesus melihat dalam diri Wanita Samaria ini suatu potensi untuk berubah, suatu potensi untuk berkembang menjadi lebih baik. Yesus memberi kesempatan kepadanya untuk bertumbuh dalam kasih. Tidak seperti masyarakat yang seringkali memberi cap-cap yang mematikan. Yesus memberikan kasihNya yang tanpa syarat, maka Wanita Samaria itu terpesona olehNya dan menanggapi kasihNya.

Perjumpaan pribadi denganNya pada hari itu menjadi awal pertobatannya. mengubah hidupnya, menyembuhkan batinnya yang terluka, perjumpaan dengan Yesus di siang hari itu memberikan kehidupan baru kepadanya.

Karena sukacitanya, Wanita Samaria ini menceritakan kepada orang-orang sekampungnya bahwa ia telah bertemu dengan Mesias, dan banyak orang menjadi percaya kepadaNya Yoh 4: 29: “Mari, lihat. Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat...”

Sabda pengetahuan Yesus kepada wanita Samaria

Yesus mengetahui masa lalu dan seluruh kehidupan wanita Samaria itu. Yesus membuka seluruh rahasia hidupnya melalui sabda pengetahuan. Yesus menunjukkan dosa-dosa, kebobrokan moral dan kehancuran yang dialami dalam hidupnya. Yesus menerangi hatinya, bahwa wanita itu membutuhkan pertobatan, pengampunan dan penyembuhan. Kasih dan rahmat selalu ada tetapi kadang-kadang kehancuran dalam diri seseorang terlalu berat, sehingga menghambat masuknya kasih Tuhan secara penuh.

Sabda pengetahuan adalah karunia Allah yang dapat membawa keluar luka-luka batin, trauma-trauma yang tersembunyi dan perasaan-perasaan negatif kepada terang Kristus, untuk disembuhkan dan dipulihkan.

Buah karunia sabda pengetahuan

Wanita Samaria ini menanggapi kasih Yesus, sehingga ia mengalami kesembuhan, iman yang lebih mendalam, damai dan sukacita, pengalaman kasih Allah yang memperbaharui hidupnya, kekuatan dan penghiburan Roh Kudus yang melampaui segala sesuatu, memaklumkan Yesus sebagai Tuhan, memuji dan menyembah Allah.

Hal-hal umum tentang karunia sabda pengetahuan:

Bagaimana kita bisa mempersiapkan diri untuk menerima karunia ini?

  1. Memupuk hubungan pribadi dengan Tuhan,kita menjadi lebih peka.
  2. Membaca dan mempelajari buku mengenai karunia-karunia Roh Kudus, mendambakannya, juga mendengarkan sharing-sharing dari orang-orang yang sudah berpengalaman dalam karunia ini
  3. Berdoa mohon kepada Tuhan agar diberi karunia ini, serta berani bertindak atau melangkah dalam iman.

Cara-cara berdoa untuk karunia sabda pengetahuan :

  1. Berdoalah bersama dengan beberapa orang saudara membentuk satu lingkaran, atau saling mendoakan berdua-dua.
  2. Letakkan tangan pada bahu orang sebelah kanan atau kiri kita.
  3. Berdoalah dalam dalam hati dan singkirkan segala pikiran yang mengganggu agar kita hanya hadir pada Yesus.
  4. Dengarkan pesan Tuhan dalam keheningan.
  5. Kita minta Tuhan untuk mengungkapkan sabda pengetahuan untuk orang yang kita doakan.
  6. Mungkin Tuhan akan memberikan kata, gambar/visiun, rasa, keyakinan yang merupakan simbol trauma negatif yang perlu disembuhkan.
  7. Kita sharingkan dengan orang yang kita doakan, kita perlu bijaksana dan hati-hati dalam mengungkapkannya, kemudian kita tunggu tanggapannya.
  8. Kita berdoa untuk kesembuhan yang diperlukan.

Keaslian sabda pengetahuan dapat dikenali dengan melihat hasilnya.

Refleksi

Dalam hidup kita di dunia ini, ada pengalaman suka dan duka, pengalaman manis dan  pahit. Pengalaman dikasihi, dicintai, namun juga pengalaman kekecewaan, kesedihan, dan penderitaan.  Kita bisa dipuji atau dicela, dikagumi atau dikritik, disanjung atau difitnah. Kita bisa jatuh dan bangun, kita bisa dilukai dan melukai. Kita bisa mencintai namun juga bisa berbuat dosa. Itulah realitas hidup manusia di muka bumi ini.

Yesus mengenal segala kebaikan dan kejelekan kita, semuanya terbuka di hadapanNya. Semua kebenaran itu tidak mengubah pandangan kasihNya terhadap kita. Ia menerima kita apa adanya. Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Ia telah mengalahkan kuasa kegelapan, dosa dan maut. Ia mengundang kita untuk menerima kasihNya yang tak bersyarat.

Mungkin Tuhan akan menyingkapkan rahasia kehidupan kita, melalui sabdaNya, melalui doa, melalui sentuhan kasihNya, yang mengajak kita untuk mengenali  luka-luka batin, dosa-dosa dan kelemahan kita. Mungkin Ia mengajak kita untuk bertobat, untuk bangkit dari kematian, meninggalkan manusia lama kita, menerima pengampunan dan penyembuhanNya, menerima Dia sebagai Tuhan, menerima kehidupan baru di dalam Dia, memuji dan menyembahNya serta mewartakan kasihNya.

Kita dipanggil untuk mengalami kuasa kebangkitanNya, kuasa sabdaNya yang menghidupkan kita. Dalam Ekaristi kudus Ia bersabda kepada kita “Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia, berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya,” dan kita menjawabnya: ”Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh.” Ia sanggup menyembuhkan tubuh, jiwa dan roh kita lewat Ekaristi kudus. Ketika menerima komuni, kita berjumpa dengan Yesus secara pribadi, kita bisa bercakap-cakap dengan Dia dari hati ke hati. Ia dapat menyembuhkan kita, Ia dapat memulihkan kita, Ia dapat menjadikan kita utuh kembali, asal kita sungguh beriman kepadaNya.

Hanya Allah saja sumber ketenangan dan kedamaian bagi jiwa kita, dari padaNyalah keselamatan kita. Yesus berkata: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yoh 14 : 27).