Saudara-saudari terkasih,

Dalam katekese kita mengenai Kredo sepanjang Tahun Iman ini, sekarang kita akan merenungkan pasal mengenai Kenaikan Tuhan: “Ia naik ke surga, dan duduk di sisi kanan Bapa”. Santo Lukas mengundang kita untuk merenungkan misteri Kenaikan dalam terang seluruh kehidupan Tuhan, dan secara khusus untuk merenungkan keputusan-Nya untuk “naik” ke Yerusalem untuk menjalankan sengsara dan kematian-Nya yang menyelamatkan dalam ketaatan kepada kehendak Bapa-Nya (bdk. Luk 9: 51). Ada dua aspek yang menonjol dalam kisah Lukas. Pertama, sebelum kembali kepada kemuliaan Bapa, Yesus yang telah bangkit memberkati para murid-Nya (Luk 24:50). Dengan demikian, Yesus tampil sebagai Imam abadi kita. Ia, yang sungguh-sungguh Allah dan manusia, kini senantiasa menjadi pengantara kita di hadapan Bapa. Kedua, Lukas mengatakan kita bahwa para Rasul kembali ke Yerusalem “dengan sukacita yang besar” (Luk 24:51). Mereka menyadari bahwa Tuhan yang bangkit, walaupun tidak lagi hadir secara fisik, namun selalu menyertai mereka, membimbing kehidupan Gereja sampai Ia kembali dalam kemuliaan. Saat kita merenungkan misteri Kenaikan, semoga kita juga dapat memberikan kesaksian penuh sukacita akan kebangkitan Tuhan, akan kehadiran-Nya yang penuh cinta di tengah kita, dan akan kejayaan Kerajaan hidup, kekudusan, dan cinta-Nya.

Saya juga menyampaikan ucapan selamat datang kepada para anggota Konferensi Uskup Inggris dan Wales, dan saya menjanjikan doa-doa saya bagi pelayanan episkopat mereka. Saya juga menyampaikan salam kepada para imam dari Institut untuk Pendidikan Teologi Lanjutan dari Kolese Kepausan Amerika Utara. Saya juga memohonkan sukacita dan damai Tuhan yang bangkit bagi semua pengunjung berbahasa Inggris pada Audiensi hari ini, termasuk kepada mereka yang berasal dari Inggris, Denmark, Swedia, Australia, India, Singapura, Sri Lanka, Filipina, Kanada dan Amerika Serikat.

© Copyright 2013 - Libreria Editrice Vaticana