Api Kerahiman Ilahi


Hari Minggu, tanggal 15 April, Hari Minggu Kerahiman Ilahi, Bapa Suci membahas mengenai dua penampakan Kristus yang telah bangkit kepada para Rasul di Ruang Atas dan tentang devosi kepada Kerahiman Ilahi yang ditetapkan pada hari Minggu ini oleh Yohanes Paulus II. Berikut ini adalah terjemahan dari renungan beliau yang ia sampaikan sebelum memimpin doa Regina Caeli dalam bahasa Italia.

 

Saudara-saudari terkasih,

Setiap kali kita merayakan Paskah kita menghadirkan kembali pengalaman para murid pertama Yesus, pengalaman perjumpaan mereka dengan Dia yang telah bangkit: Injil Yohanes mengatakan bahwa mereka melihat Dia muncul di tengah-tengah mereka di Ruang Atas pada petang hari Kebangkitan, “hari pertama dalam minggu itu”, dan selanjutnya Ia menampakkan diri lagi delapan hari kemudian (Yoh 20: 19, 26). Hari itu, yang kemudian disebut “Hari Tuhan”, merupakan hari persekutuan komunitas Kristen yang berhimpun untuk mengadakan kebaktiannya sendiri, yaitu Perayaan Ekaristi, suatu bentuk ibadat baru yang diilhami namun sekaligus berbeda dari ibadat Yahudi pada hari SAbat. Sesungguhnya, perayaan Hari Tuhan merupakan bukti yang sangat kuat akan kebangkitan Kristus, karena hanya suatu peristiwa yang luar biasa dan sungguh mengesan sajalah yang dapat menggerakan orang-orang Kristen perdana untuk memulai suatu ibadat baru yang berbeda dengan Sabat Yahudi. Kemudian, sebagaimana juga sekarang, ibadat Kristen bukan sekedar pengenangan akan masa lalu dan juga bukan suatu pengalaman mistik yang bersifat batin belaka; akan tetapi, ibadat Kristen ini merupakan suatu perjumpaan dengan Tuhan yang bangkit, yang hidup dalam dimensi Allah yang melampaui ruang dan waktu, dan karena itu Tuhan dan juga pengalaman perjumpaan dengan-Nya benar-benar hadir di tengah-tengah komunitas. Ia berbicara kepada kita dalam Kitab Suci dan memecahkan Roti Kehidupan Abadi untuk kita. Melalui tanda-tanda inilah kita menghayati pengalaman para Rasul, yaitu, peristiwa mereka melihat Dia namun pada saat yang sama tidak mengenal-Nya; menyentuh Tubuh-Nya, Tubuh sejati yang bebas dari ikatan-ikatan dunia ini.

Apa yang dikatakan oleh Injil sungguh penting, yaitu: Yesus, dalam dua penampakan-Nya kepada para Rasul yang berkumpul di Ruang Atas, mengulangi beberapa kali salam: “Damai bersamamu” (Yoh 20: 19,21,26). Di sini, salam tradisional di mana orang saling mengharapkan “shalom”, yakni damai, satu sama lain berubah menjadi sesuatu yang baru: salam ini menjadi anugerah damai yang hanya dapat diberikan oleh Yesus saja sebagai buah dari kemenangan-Nya yang radikal atas kejahatan. “Damai” yang Yesus berikan kepada sahabat-sahabat-Nya adalah buah dari kasih Allah yang menuntun Dia untuk mati di Salib, untuk menumpahkan darah-Nya, sebagai anak domba yang lemah lembut dan rendah hati “penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yoh 1:14). Karena alasan inilah, Beato Yohanes Paulus II memilih untuk menyebut Minggu sesudah Paskah ini sebagai Minggu Kerahiman Ilahi, dengan suatu gambaran yang spesifik, yaitu: dari lambung Yesus yang tertusuk mengalirlah darah dan air, sebagaimana disaksikan oleh Rasul Yohanes (bdk. Yoh 19: 34-37). Sekarang, Yesus sudah bangkit dan Sakramen-sakramen Paskah yaitu Baptis dan Ekaristi mengalir dari Dia yang hidup: mereka yang menerima sakramen-sakramen ini dengan iman memperoleh karunia hidup kekal.

Saudara-saudari terkasih, marilah kita menerima anugerah damai yang ditawarkan oleh Yesus yang telah bangkit kepada kita, marilah kita membiarkan diri kita dipenuhi oleh kerahiman-Nya! Dengan cara ini, dengan kuasa Roh Kudus - “Roh yang membangkitkan Yesus dari alam maut” - kita juga akan dapat membagikan anugerah Paskah ini kepada sesama kita. Semoga Maria yang teramat suci memperolehkan hal-hal ini bagi kita.

 

Sesudah doa Regina Caeli Paus berkata:

Saudara-saudari terkasih, pertama-tama saya ingin menyapa para peziarah yang telah ambil bagian dalam Misa Kudus yang dipimpin oleh Kardinal Vikar (Vikaris Jendral/wakil Uskup Keuskupan Roma selalu dijabat seorang Kardinal) Agostino Vallini Gereja Roh Kudus di Sassia - suatu tempat yang dikhususkan untuk devosi kepada Kerahiman Ilahi dan di mana S. Faustina Kowalska dan Beato Yohanes Paulus II dihormati dengan cara yang khusus. Saya harap kalian semua dapat menjadi saksi-saksi akan cinta Kristus yang penuh belas kasih. Terima kasih atas kedatangannya! Dengan senang hati saya juga menyapa para peziarah dan pengunjung berbahasa Inggris yang hadir pada hari ini. Dalam Injil hari ini, Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya dan mengatasi keragu-raguan Tomas. Semoga berkat Kerahiman Ilahi-Nya, kita selalu percaya bahwa Yesus adalah Kristus (Mesias), dan percaya bahwa kita akan memperoleh hidup dalam nama-Nya. Saya menyerukan berkat Allah mahakuasa secara melimpah atas kalian dan semua yang kalian cintai.

Saya juga menyapa semua orang Polandia dan secara khusus mereka yang ambil bagian dalam perayaan-perayaan liturgi Hari Minggu Kerahiman Ilahi di tempat ziarah Jagiewniki. Di tempat itulah, 10 tahun yang lalu, Beato Yohanes Paulus II mengatakan,
Api kerahiman ini harus disampaikan kepada seluruh dunia. Dalam kerahiman Allah-lah seluruh dunia akan mengalami kedamaian dan seluruh manusia mengalami kebahagiaan! Saya mempercayakan tugas ini.. kepada semua orang yang berdevosi kepada Kerahiman Ilahi.”
Dalam ketaatan kepada anjuran ini, marilah kita mewartakan Pesan dari Yesus yang berbelas kasih kepada dunia ini, marilah kita menjadi saksi-saksi-Nya. Saya memberkati kalian dengan hangat. Semoga hari Minggu dan pekan kalian menyenangkan. Terima kasih, nikmatilah hari Minggu ini! (Renungan Angelus ini diterjemahkan oleh Sdr. Daniel Pane dari ©L'Osservatore Romano - 18 April 2012).

www.carmelia.net © 2008
Supported by Mediahostnet web hosting