Saudara-saudari terkasih, 

Dalam melanjutkan katekese kita tentang Kredo, sekarang kita merenungkan Gereja sebagai Bait Allah. Bait Allah yang dibangun Salomo di Yerusalem, adalah suatu tempat doa dan perjumpaan dengan Allah, tempat itu adalah pralambang dari Gereja. Yesus Kristus, Putra yang menjadi daging dan diam diantara kita, menjadikan diri-Nya sebagai Bait Allah yang definitif dan hidup dimana kita berjumpa dengan Allah yang hadir di tengah-tengah kita. Kristus menjadikan kita, anggota-anggota tubuh mistik-Nya, “batu-batu yang hidup” yang digunakan untuk membangun suatu “bait yang kudus dalam Tuhan” (bdk. Ef 2:21), dimana kita menjalankan imamat pembaptisan kita dengan mempersembahkan kurban-kurban rohani. Roh Kudus, dengan berbagai karunia-Nya, menyatukan kita dan memampukan kita untuk ambil bagian dalam pembangunan Gereja dalam kekudusan. Dalam karya besar ini, setiap kita memiliki peran yang harus dijalankan; setiap kita adalah “batu hidup”, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan keindahan Bait Kudus Allah. Marilah kita mohon kepada Tuhan untuk menjadikan kita dapat ambil bagian secara lebih aktif dalam kehidupan dan misi Gereja, dengan dipandu oleh Roh Kudus dan Yesus sebagai batu penjuru kita.

Saya juga menyampaikan salam hangat kepada semua peziarah dan pengunjung berbahasa Inggris yang hadir dalam Audiensi hari ini, termasuk mereka yang berasal dari Inggris, Skotlandia, Wales, Afrika Selatan, Indonesia, Kanada, dan Amerika Serikat. Semoga kunjungan anda ke Kota Abadi meneguhkan anda dalam cinta kepada Tuhan kita dan Gereja-Nya. Tuhan memberkati kalian semua!